Teman sejatiku, kini tinggalmu jauh dariku, rasa rindu sering menyiksaku, rasa ingin bertemu selalu menghantuiku, rasa ingin bercengkrama sulit kubendung, rasa ingin bersama mulai membuatku resah.

Ada kabar kau berkunjung ke desaku yang itu adalah desa kelahiranmu. Kau hadir dan mengunjungi tempat tertentu dan bahkan kau datang ke temanku dan juga teman akarabmu, tetapi kau tidak berkunjung ke gubugku, kabar pun tidak kau berikan, ada apa denganmu sahabatku? Masih kau ingatkah dengan kesalahan-kesalahanku yang dulu sehingga kau perlakukan aku sepeti ini. Maafkan aku sahabat. Kalau memang kesalahanku yang dulu belum bisa kau lupakan, apa yang harus aku perbuat sehingga rasa bersalah ini tidak selalu menghantuiku.

Sahabatku mudah-mudahan dugaanku salah bahwa kau mulai melupakan aku. Aku sangat rindu padamu.

Aku sangat bangga padamu, kudengar karirmu mulai bagus, prestasimu mulai melejit, profesimu mulai bertambah bahkan beberapa jabatan sudah kau sandang. Alhamdulillah sangat bangga aku dengar itu, Karena ini harapanku. Walaupun kau mulai melupakan aku, walaupun kau sudah tidak menganggap aku, tetapi bagiku kau adalah sahabatku yang tidak bisa aku lupakan. Kau datang saat aku lg berduka dan kau hilang saat aku bahagia, itulah sikap ksatria dan sahabat sejati. Aku belum bisa seperti kamu. Aku datang saat kau undang dan aku tidak ada saat kau butuh. Atau mungkin aku sudah tidak kau butuhkan lagi.

Terimakasih latih sahabatku

Dari orang yang selalu rindu kamu