PESAWAT OH PESAWAT
Selasa, 2 September 2019 dimana pada saat itu di Pekanbaru, bertepatan tengah mengalami bencana Kabut Asap yang mulai pekat.Saya tergesa-gesa menuju menuju pintu masuk layanan informasi penerbagan Citylink,”Permisi, bu ini tiket saya ,” Ujar saya kepada satpam yang kebetulan seorang perempuan.Petugas itupun memeriksa selembar kertas yang saya berikan”maaf pak , pesawat ini sudah berangkat pukul 14.00 tadi , bapak sudah terlambat ,”kata petugas itu “seharusnya bapak harus cek in satu jam sebelum keberangkatan.”tegasnya.Bah…dalam hati saya, bagaimana ini rasanya kesal seakan mau nangis tapi malu karna ini kali pertama saya mau naik pesawat.Rasa panikpun menghantui saya.Bingung!
Saat itu saya langsung menelpon kepala sekolah saya dan beliau menyarankan agar saya naik bus aja.Ooo ..betapa sedihnya hatiku baru saja, pertama kali mau naik pesawat eh..malah tertinggal.Apes dah.Tapi saya nggak mau menyerah, saya mencari cara agar saya tetap harus naik pesawat!.Tak berapa lama saya termenung tiba-tiba ada dua orang yang menghampiri yang ternyata calo, mereka menawarkan kepada saya untuk tetap berangkat pada hari itu tetapi harus membayar dua kali lipat dari harga normal dengan perjalanan Pekanbaru terlebih dahulu ke Batam setelah itu baru ke Medan.Bagaikan petir yang menyambar di siang hari rasa mau nangis pun seakan semakin memuncak.Saya menolak.
Tak mau kehabisan akal, saya mencoba mencari loket pembelian tiket citylink dan akhirnya saya berhasil mendapatkan tiket. Rasa kecewa bercampur bahagia saya rasakan saat itu, kecewanya karana saya harus berangkat besok dan bahagianya karna saya jelas akan naik pesawat.Yes! jadi juga naik pesawat.Sampailah hari yang ditunggu-tunggu saya sudah tak sabar rasanya ingin tau seperti apa sih rasanya naik pesawat itu?.
Sebelum naik pesawat masih ada lagi ternyata yang aneh, semua orang yang melewati harus melepaskan ikat pinggangnya.Nah..di situ saya mulai panik bukan karna saya merasa membawa benda tajam atau semacamnya tapi saya panik, saat saya harus membuka ikat pinggang saya dimana celana yang saya pakai kedodoran.Dan akhirnya itupun dapat saya lewati walaupun perasaan saya semua orang melihat saya sedang memegang celana saya karna takut melorot.Lagi-lagi cobaan!
Akhirnya, setelah melewati proses yang panjang, saya sudah mulai mendekati pesawat, jantung saya, bah…bagai mau copot rasanya seakan saya tak percaya kalau akhirnya saya bisa merasakan naik pesawat untuk yang pertama kalinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar