Muh. Syukur Salman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Zaman

Guru Zaman "Now"

Zaman Now, merupakan istilah populer saat ini. Uniknya karena istilah ini untuk menunjukkan prilaku atau kondisi berbeda yang terjadi saat ini. Lebih unik lagi, karena sesuatu yang berbeda itu bisa positif tetapi bisa juga negatif. Sebenarnya istilah zaman now secara arti gampangnya adalah “zaman sekarang”. Namun, ternyata zaman now tidak sesederhana zaman sekarang. Tidak semua hal yang terjadi saat atau zaman sekarang bisa dikategorikan hal zaman now (menurut anonym). Zaman now lebih mendalam sisi positifnya atau sisi negatifnya. Zaman now, sudah menyasar ke semua lini problematika masyarakat Indonesia. Jika suatu keadaan dianggap hebat (positif maupun negatif) maka langsung diklaim sebagai produk zaman now. Termasuk untuk melihat kondisi dunia pendidikan saat ini, lebih khusus lagi guru, sudah ada yang mendapat predikat guru zaman now. Khusus untuk guru, semua hal negatif yang masih dilakukan sampai saat ini mendapat predikat guru zaman old.

Kreativitas Guru Zaman Now

Guru zaman now, bukanlah guru yang hanya menjelaskan pelajaran saja. Mereka tidak hanya mampu membuat siswa mengerti, tetapi guru zaman now harus mampu menginspirasi siswa. Guru menjadi manusia yang “dikagumi” oleh siswanya. Hal ini karena hampir semua lini pembelajaran guru zaman now membuat siswa berdecak kagum. Guru tidak hanya menyampaikan apa yang ada dalam buku paket, namun mampu memberi lebih dari itu. Bukan guru zaman now yang hanya bermodalkan buku paket di tangan saat proses pembelajaran. Guru literat itulah guru yang diharapkan saat ini. Bukan guru yang hanya mampu mengupdate status setiap saat. Celakanya lagi, status yang terupdate tidak mencerminkannya sebagai guru atau pendidik. Meski saat ini guru seperti itu cukup banyak, namun bukan guru zaman now, tetapi guru zaman old.

Ciri guru zaman now, salah satunya adalah pemanfaatan media pembelajaran. Ini penting, karena kepekaan siswa dalam menerima bahan ajar saat ini semakin berat dengan semakin banyaknya unsur “penggoda” siswa. Oleh karena itu, jika masih ada yang tak pernah memanfaatkan media dalam proses pembelajaran, dapat dimasukkan pada golongan sebagai “guru nekat”. Guru zaman now bahkan tidak hanya piawai dalam memanfaatkan media ajar tetapi juga mampu membuat kreativitas media itu sendiri. Seorang guru harus “pusing” jika siswanya tanpa kemajuan berarti. Bukan malah menyalahkan materi yang kesulitannya tingkat dewa. Lebih ironis lagi, jika menganggap siswanya yang bermasalah. Guru zaman now, harus menunjuk ke dirinya sendiri sebagai penyebab kegagalan sehingga terus berusaha memperbaiki dirinya.

Etika Guru Zaman Now

Zaman now, yang paling harus dirisaukan adalah masalah etika. Berbagai bentuk pelanggaran etika saat ini merebak di tengah-tengah masyarakat. Guru zaman now harus menjadi garda terdepan dalam usaha mengatasinya. Tentu saja yang paling pertama harus membentuk etika tersebut adalah guru itu sendiri. Guru sejatinya menjadi teladan kepada siswanya. Menjadikan diri guru sebagai model panutan adalah salah satu bentuk aplikasi etika guru zaman now. Hampir semua prilaku guru, terpantau. Tidak hanya oleh para siswanya, tetapi juga oleh masyarakat. Masyarakat zaman now adalah penilai yang baik. Mereka menilai guru tidak sama dengan yang bukan guru. Mungkin saja penilaian mereka akan biasa saja jika suatu hal dilakukan oleh yang bukan guru, tetapi akan berbeda jika guru yang berbuat hal tersebut.

Etika guru saat ini tidak cukup hanya baik di mata siswa, tetapi juga harus baik dari penilaian masyarakat. Guru zaman now tidak menganggapnya sebagai risiko, tetapi justru menjadikan sebagai hal yang patut disyukuri. Berusaha membentuk diri menjadi panutan sekurang-kurangnya kepada siswa sendiri, tentu akan berdampak pada diri guru itu sendiri. Dampak positif dan juga akan berdampak terhadap mudahnya seorang guru membentuk siswanya menjadi lebih baik. Guru zaman now akan menganggap permasalahan etika adalah yang pertama, selanjutnya baru masalah akademik siswa. Jika menanam padi, akan turut tumbuh rumputnya. Tetapi, menanam rumput mustahil turut tumbuh padinya. Demikianlah perumpamaan dalam mengutamakan etika siswa, akan juga memengaruhi berkembangnya akademik siswa. Itulah landasan pengembangan etika guru zaman now.

Organisasi Guru Zaman Now

Guru harus masuk organisasi profesi guru. Hal tersebut, selain tuntutan regulasi guru yang ada, juga untuk pengembangan kompetensi, kesejahteraan, dan perlindungan guru. Saat ini, organisasi profesi guru tidak hanya satu, tetapi sudah banyak. Ada IGI, PGRI, FSGI, PERGUNU, dan lain sebagainya. Organisasi guru yang sudah lebih dari satu itu, tujuannya bukan untuk memecah belah atau membuat guru menjadi berkubu-kubu, seperti anggapan sebagian orang. Adanya PGRI, IGI, dan lainnya, justru membuat guru mempunyai pilihan. Selain itu, jika organisasi guru hanya satu, maka yakinlah permasalahan yang masih sangat banyak dihadapi guru, akan sangat berat menuntaskannya. Namun, jika organisasi guru lebih dari satu, maka akan banyak pihak yang membantu penyelesaian masalah tersebut.

Guru zaman now harus berani memilah dan memilih organisasi yang benar-benar memperjuangkan kepentingan guru. Bukan kepentingan untuk melanggengkan zona nyaman guru, tetapi justru yang membawa guru keluar dari zona nyaman tersebut. Guru zaman now identik dengan kreativitas dan etika seperti uraian di atas. Oleh karena itu, guru zaman now harus mampu menilai organisasi profesi yang memacu kedua hal tersebut. Tentu, zona nyaman akan menjadi kenangan guru. Tak ada lagi guru yang hanya menanti tanggal baru atau cairnya tunjangan profesi, tanpa kepedulian ekstra terhadap siswanya. Tak ada lagi guru yang hanya mampu update status rekreasi atau kuliner pilihannya, tanpa kreativitas teknik atau media pembelajaran yang telah digunakannya. Guru zaman now harus punya keteguhan hati untuk menentukan pilihan terhadap organisasi profesi yang tepat buatnya, tanpa harus ikut-ikutan dengan yang lain. SEKIAN.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Memang demikian adanya, semoga tulisan tsb membawa barokah aamiin

13 Dec
Balas

Memang demikian adanya, semoga tulisan tsb membawa barokah aamiin

13 Dec
Balas

Betul...

12 Dec
Balas

Betul...

12 Dec
Balas



search

New Post