Mukhamad Mulyadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BELAJAR DENGAN LOVE BIRDS

BELAJAR DENGAN LOVE BIRDS

Pernah melihat jenis burung ini? Ya, jenis burung yang cantik dan lucu ini sangat populer dikalangan pecinta burung. Bentuk fisik yang imut-imut dan warna bulu yang berwarna-warni membuat siapapun akan dibuat jatuh hati pada jenis burung ini. Dia adalah Love Birds si burung cinta nan elok dengan balutan bulu berwarna-warni dengan tingkah laku yang lucu dan menggemaskan.

Sejatinya manusia juga memiliki keunikan dan keistimewaan yang ada pada setiap individunya, berperilaku dan berperangai sesuai dengan kodratinya yang dalam bidang keilmuan disebut dengan perilaku psikologis. Dalam agama Islam disebutkan bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, lebih dari malaikat, jin, tumbuhan dan hewan. Dalam diri manusia dianugerahi akal dan pikiran yang komplit, memiliki rasa nafsu dan kasih sayang. Dalam situasi dan kondisi tertentu, manusia dapat menciptakan kesan bahagia, bingung, marah, atau sedih. Bahkan manusia dapat berkamuflase (menyamar) menjadi yang lain bukan pribadinya sendiri. Oh ya, dalam dunia hewan juga ada yang mampu melakukan kamuflase yang tujuannya untuk menghindari dari predator (hewan pemangsa).

Terus ada apa kaitannya manusia dengan love birds si burung cinta?

Manusia dan hewan sesungguhnya dalam sejarah peradaban manusia sangat erat. Ingatkah sejarah anak Nabi Adam AS yang bernama Habil dan Kabil? Atau sejarah Nabi Nuh AS? Atau Nabi Musa AS? Atau kisah Nabi Sulaiman AS? Atau kisah Nabi Muhammad SAW di gua Hiro? Atau kisah tujuh pemuda yang diberi gelah Ululazmi? Semua sejarah itu berkaitan erat dengan campur tangan hewan yang dapat menyelamatkan manusia dari sesuatu yang buruk bahkan mengajarkan sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan manusia.

Sama halnya dengan love birds si burung cinta, jenis burung yang elok berwarna-warni dan memiliki pasangan sejati. Ada beberapa filosofi hidup yang dapat dijadikan pembelajaran untuk kita dari burung ini. Pertama, jenis burung yang setia pada pasangannya. Kedua, hidup secara berkoloni dengan jumlah yang banyak. Ketiga, secara bersama-sama akan menghalau burung lain yang masuk dalam koloninya. Keempat, tidak membedakan warna bulu untuk mencari pasangannya. Kelima, memiliki sifat manja dan bermain peran satu sama lainnya.

Secara harfiah dan bathiniah, kita sebagai manusia sudah memiliki itu semua bahkan lebih banyak lagi sifat Humanismenya. Namun kenyataan banyak sekali manusia yang tidak memliki sifat asasinya itu, saling sikut dan sikat untuk kepentingan pribadi/golongan yang hanya sesaat. Menghalalkan segala cara untuk bisa dihormati dan meraup kejayaan dunia yang fana, bahkan sanggup menggadaikan harga dirinya untuk tujuan yang tidak hakiki. Pemandangan ini jelas terasa dalam jaman sekarang, berita seperti itu bukan isapan jempol dan hoax yang sering tampil dalam media sosial. Memang miris dan jantung seperti berhenti manakala ada berita seperti itu, tinggalah kita sebagai orang tua harus menjadi benteng pertama untuk memberikan bekal perilaku yang berlandaskan nilai-nilai agama yang kuat kepada anak-anak kita.

Memang di awal kita belajar berfikir dari tingkah hewan yang kita amati, namun tidak untuk menjadi seperti pikiran hewan sebab hewan tidak memiliki pikiran. Tidak ada hewan yang mampu membunuh anaknya atau membunuh induknya, namun manusia ada yang sudah melewati kodratnya, bahkan sudah diluar dari perilaku hewan yang mampu membunuh orang tuanya. Pesan untuk para orang tua, jagalah keimanan dan kasih sayang di keluarga. Berikan ketauladan yang baik dan makanan yang baik untuk anak-anak kita, niscaya mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang hebat. Sebab tidak ada anak-anak yang hebat kalau tidak lahir dari orang tua yang hebat pula.

Belajar dari love birds si burung cinta, semoga menjadi inspirasi bahwa hewan pada hakikatnya diciptakan untuk memberi pelajaran pada manusia agar berfikir untuk kehidupannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Allah mengaruniai manusia dengan akal budi, namun seringkali tertutup dengan nafsunya. Inspiratif pak. Selamat berkarya.

14 Apr
Balas

Makasih...

14 Apr



search

New Post