MUKHLIS SABIR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BERPISAH

BERPISAH

Aku rindu,

jemarimu suburkan sukma

menyambut pagi dengan setangkai bunga

yang kau tanam di atas batu

terpencil di pelosok bumi;

Makassar.

Di hadapan angin laut

kubalut jiwaku dengan kenangan

pantai gelisah

karang resah.

Bara pun singgah

memetik kelopak yang belum

selesai kurangkai.

Air laut tersibak

sehelai benang terjalin

menjelma selendang merah

menyentuh seribu gemuruh

yang berbaris rapat di hatiku.

Bergerak ke utara

bulan belum sempurna senyumnya.

Lihat !

Kecemasan nelayan membadai rindu

di ujung senja,

ketika bumi dan langit

menggenggam cinta yang penghabisan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post