“Mana mungkin, Tita,” tanya Nana sambil menunjukkan raut wajah tidak percaya. Tita dan Nana teman sejak kecil. Mereka akrab sekali. Hampir semua yang dialami mereka berdua diceritakan.

Pada suatu hari, Nana bercerita dengan menggebu bahwa Dodi, Om-nya sangat perhatian kepadanya. Seringkali Om-nya memberikan hadiah, bingkisan, atau sekedar oleh-oleh makanan. Dia menerimanya dengan senang hati. Mendengar cerita Nana tersebut, Tita hanya tersenyum-senyum tanpa memberikan komen sepatah kata pun. Nana penasaran dengan ekspresi sahabatnya tersebut.

Setelah merasa tidak digubris ceritanya, akhirnya Nana bertanya kenapa Tita hanya tersenyum mendengar ceritanya. Apa memang ceritanya lucu atau gimana, Nana tidak mengerti arti senyuman sahabatnya itu. Kemudian Nana kelihatan sewot melihat sahabatnya tidak segera menanggapi pertanyaannya. Bahkan Tita terkekeh memperhatikan sahabatnya yang mulai ngambek kepadanya. Kemudian Tita bilang, perhatain Om-nya Nana tersebut karena ada udang di balik batu. Namun, Nana tidak mengerti juga apa yang dikatakan Tita. Dia mendesak Tita untuk menjelaskan apa maksudnya. Setelah Nana kelihatan benar-benar jengkel,” Om kamu itu ada maksud tersembunyi, Nana. Bisa jadi Om kamu itu tertarik denganmu,” terang Tita dengan senyuman. Nana spontan terdiam. Raut wajahnya kelihatan serius memikirkan apa yang dikatakan Tita kepadanya. Kemudian dengan penuh rasa sayangnya, Tita berpesan agar Nana lebih berhati-hati. Nana pun memeluk Tita sebagai rasa terima kasihnya.

Ngawi, 12-12-2020, 07.35