Dalam Dekap Kepasrahan (Tagur 365, H-042) (Menulis H-1079)
Di ujung temaram untaian kenang hadir penuh syahdu
Membisikkan irama kerinduan demikian menggerutu
Walau rasa di dada makin kuat meronta karenamu
Namun tiada lelah kurela mengenang tentangmu
*****
Jalan berkelok dan berliku kulalui tanpa henti
Meski langkahku harus tertatih dan berlari
Walau rasa penat acap kali meghampiri
Kan kurengkuh rinduku hingga senja usai
*****
Kau tebarkan sederet kegelisahan menyentuh sukma
Hingga netraku membasah penuh derai air mata
Entah samapi kapan diri ini bermuram durja
Memendam kesepian dalam genggaman derana
*****
Denting kepiluan menggema kian meresahkan
Mengalun dalam rangkaian gundah yang berserakan
Gurat keemasan membekap renjana tak berkesudahan
Hingga kesabaran memudar dalam dekap kepasrahan
Ngawi, 11-02-2023, 19.27
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah...
Denting kepiluan menggema kian meresahkan. Diksi indah dalam puisi kepiluan. Baarakallaahu
Aamiin... Mtr swun sangat supportnya, Pak Bambang. Barakallah....