Janji Setia 13 (Tantangan hari ke-91) TantanganGurusiana
Lanjutan…
“Enggak, ini kan sudah liburan semester. Kamu pulang kapan”, tanya Ayahnya Syaiful.
“Oh, besok Syaiful pulang, Bapak”, balas Syaiful sopan.
“Ya sudah, kamu yang hati-hati. Jangan sampai kemalaman. Assalamu ‘alaikum”, Ayahnya Syaiful akhiri percakapan di gawainya.
Syaiful sudah tidak sabar menunggu keesokan harinya. Karena sudah berkencan akan pulang bareng dengan tambatan hatinya. Dalam tidurnya bergelayut rasa galau, miring ke kanan ke kiri terbayang kebersamaannya dalam perjalanan mudiknya esok hari. Dan akhirnya Syaiful tertidur karena rasa kantuk yang sudah tidak tertahankan.
Keesokan harinya, Syaiful pagi-pagi sekali segera bersih-bersih dan berangkat menjemput Rifqi. Syaiful merasa perjalanannya lama sekali tidak sampai-sampai. Satu jam berselang, sampailah di kostnya Rifqi. Dia segera turun, “Assalamu ‘alaikum”, ucap salam Syaiful sambil mengetok pintu kostnya Rifqi.
“Wa’alaikum salam”, jawab Rifqi sambil membuka pintu kostnya. Rifqi sangat senang dan bahagia, karena orang yang ditunggu-tunggu sudah ada di depan pintu. “Bentar, Syaiful. Aku ambil tas dulu”, lanjut Rifqi sambil berlari ke kamarnya mengambil tas yang akan dibawanya mudik. Kemudian Rifqi membawa tas punggung dan tas tenteng keluar kamar dan membawanya keluar pintu.
Sejak Rifqi membuka pintu kost, Syaiful tertegun melihat kecantikan Rifqi dalam balutan gamis nan anggun. Dengan detak jantung yang agak berdegup kencang karena kekagumannya kepada Rifqi, sampai-sampai tidak mengetahui kalau orang yang dikaguminya telah berada di depannya. Syaiful segera meraih tas tenteng yang ada di tangan Rifqi dan membawanya. Kemudian mereka berangkat mengendarai taksi yang sudah dipesan Syaiful untuk membawanya mudik bersama kekasih hatinya. Dalam perjalanan mereka berdua berbincang-bincang dengan bahagianya sambil menikmati pemandangan alam yang dilaluinya. Dunia ini serasa milik mereka berdua. Mereka tertawa ria menceritakan ketika masih sekolah bersama sebelum kuliah.
Sementara Papa dan Mamanya Rifqi juga sedang berbincang-bincang tentang Rifqi. “Ma, aku kemarin ketemu teman Papa yang menjabat Sekda itu lo. Anaknya katanya sudah lulus dari luar negeri kuliahnya”, cerita pembuka dari Papanya Rifqi. “Aku ingin menjodohkan Rifqi dengan anaknya temanku itu, Ma”, lanjut Papanya Rifqi meyakinkan Mamanya Rifqi.
“Bukannya Rifqi sudah mempunyai teman dekat, Pa. Itu lo, pemuda yang rumahnya tetangga desa sebelah itu lo”, jelas Mamanya Rifqi sambil melihat ke arah Papanya Rifqi yang mengernyitkan jidat kelihatan masih mengingat-ingat.
“Aku sangat suka dan cocok dengan anak temanku itu, Ma”, tambah Papanya Rifqi menguatkan keinginannya.
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jempool bunda.. Lanjuut..
Mksh supportnya Bunda Asri....
Hm...Papa Rifky punya keinginan menjodohkan Rifky dengan putra temannya. Matre juga ya Papa Rifky.
La dalla.... Mksh Bunda Teti...
Mantap lanjut
Mksh supportnya Bunda Sri...
Next
Mksh supportnya Bunda Rita...
Lanjut....
Mksh supportnya Bunda Elda...
penasaran bun..lanjut..sumangat pagi
Mksh supportnya Bunda Rahmyzar... Semangat pagi juga Bunda....
Ditunggu kelanjutannya Bu
Mksh supportnya Bunda Tri...
Keren bunda! ditunggu kelanjutannya!
Mksh supportnya Bunda Chadidjah...