Memecah Keheningan (Tagur 365, H-059) (Menulis H-1096)
Saat temaram meredup tak lagi berpijar
Menelan keresahan yang lama terhampar
Meski kerinduan acap kali hadir memendar
Membuat bibirku tak sanggup lagi berujar
*****
Di sudut kamar sekelebat wajahmu membayang
Mengusik kesunyian yang meraung dalam remang
Kesepian serasa menyesah kian membentang
Hingga membawaku terlelap dalam dekapan kenang
*****
Bait-bait rinduku makin mengentak berurai
Menebarkan kepingan asmara yang kian memburai
Meski sang mega menyambar keheningan sunyi
Puing-puing mimpi kian tenggelam bersama imaji
*****
Atmaku menggemuruh menahan kerinduan
Menggelegar hingga memecah keheningan
Angin senja mendesir seiring embusan keresahan
Membelai sukma membisik penuh kelembutan
Ngawi, 28-02-2023, 18.42
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah...