Memeluk Asmaraloka (Tagur 365, H-026) (Menulis H-1063)
Embusan angin senja melambai perlahan bertiup
Jantungku serasa mendecak kencang mendegup
Gemeretak kalbu merengkuh desah yang meletup
Hingga lidah dan bibir menggetar kian mengatup
*****
Irama kalbuku menggema dalam balutan resah
Mendenting sayup-sayup mengiringi hati yang gelisah
Air mata menderas bercucuran makin membasah
Meredam jeritan batin yang terpendam dalam desah
*****
Untaian kenang menghunjam kian menyesakkan hati
Membekap bongkahan kisah yang lama terpatri
Sekeping luka menganga dalam lembaran sanubari
Temaram meredup menahan lara yang tak terpatri
*****
Kala lena tak seiring lagi dengan denyut batinku
Sukmaku menyesah memendam rasa yang menderu
Berharap keping kerinduan tak henti hadir menyeru
Memeluk asmaraloka yang bersemayam dalam kalbu
Ngawi, 26-01-2023, 17.31
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah ...
diksi yang indah, kerinduan yang mendalam, smoga kisah lama terbasuh kisah kini yang lebih indah ya bun, salam sukses
Mtr swun sangat apresiasi dan supportnya, Bundsaykuu... Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah....