Rasa yang Terpendam (Tagur 365, H-053) (Menulis H-1090)
Senja temaram tetiba hadir melerai gusar
Menggapai rasa dalam atma yang kian pudar
Walau cahaya kemerahan tak lagi memancar
Kan tetap kurengkuh asmara yang telah mengakar
*****
Kala kebimbangan menyelinap dalam lubuk hati
Bongkahan kenang berpagut kian membingkai
Merangkai puing kisah berserak yang tak terkendali
Harsa terhampar bersama kata cinta yang teruntai
*****
Kerinduan menghangat mengusir kepingan risau
Mengoyak gumpalan angan yang menjulur dalam kalbu
Resah di dada membuncah kian menyeru
Bergolak menyelimuti lembaran sukma kelabu
*****
Serpihan kenang mendekap lenaku semakin dalam
Menghapus sepenggal renjana yang bersemayam
Walau peluh kiat kuat menyekapku dalam kelam
Swastamita memendar merenda rasa yang terpendam
Ngawi, 22-02-2023, 21.34
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah....