Serpihan Rasa (Tagur 365, H-048) (Menulis H-1085)
Kala kilau sang mega membelai netraku perlahan
Mendesir dalam bait-bait risau berdekapan
Membingkai serpihan rasa yang kian berserakan
Seiring air mata yang menderai jatuh berlinangan
*****
Hari demi hari rasa di dada menyesak kian menggebu
Menggemuruh bersama puing resah yang menderu
Di ujung temaram rindu meredup bersama harsaku
Berpagut larik-larik kesunyian dalam layuhku
*****
Di saat kalbuku rapuh membisik kesepian
Hingga jantung mendetak cepat tak beraturan
Hela napasku tersengaal kian menyesakkan
Membuat nadiku mendenyut kian berkejaran
*****
Bayangmu dalam lena selalu hadir menyapa
Mendekap penuh manja dalam rengkuhan atma
Kerinduan serasa luruh dalam kubang galaba
Beruari menyusup dalam genggaman jiwa
Ngawi, 17-02-2023, 16.05
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mtr swun persetujuannya, Admin. Semoga sehat selalu. Barakallah....