MUKIDI

ilmu laksana guguran air hujan.. kembali ke tanah... menjadi mata air mencari anak sungai.. berjalan sampai muara dan dipanggil langit sebagai awan dan menjadi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mimpi Menjadi Pemimpin

““Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut.”

Oleh sebab itu, pemimpin hendaklah ia melayani dan bukan dilayani, serta menolong orang lain untuk maju.” (Al-Hadits).

Pada dasarnya semua manusia diciptakan oleh Alloh Swt lahir sebagai seorang pemimpin. Khalifah, imam atau pemimpin merupakan kodrat yang sudah dibawa manusia sejak Nabi Adam As terusir kedunia karena mengingkari perintah Alloh Swt.

Pada ruang lingkup yang luas, seorang manusia dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin pemerintahan (RT, RW, kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur sampai presiden). Atau menjadi pemimpin lembaga atau perusahaan ( Kepala sekolah, menteri, direktur, rektor dan lain-lain). Kemudian pada lingkup yang terkecil, manusia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin rumah tangga (suami) dan yang harus disadari oleh semua manusia bahwa semua manusia ditakdirkan menjadi pemimpin dirinya sendiri.

Yang harus dimengerti oleh manusia adalah seorang pemimpin sangat berbeda dengan pengertian penguasa. Karena seorang penguasa pastilah ia seorang pemimpin. Seorang yang mempunyai kekuasaan akan cenderung mempunyai keingginan untuk memimpin.

Sebaliknya, seorang pemimpin belum tentu seorang penguasa. Karena dengan sifat kepemimpinannya ia akan mempersatukan orang-orang dan dapat mengarahkannya sedemikian rupa untuk mencapai tujuan bersama yang lebih baik. Bukan menguasainya untuk diarahkan kekepentingan pribadi. Karakter seperti itulah seorang pemimpin sejati. Pemimpin yang mencintai bawahannya dan pemimpin yang dicintai orang yang dipimpinnya.

Sering kita lihat dilayar televisi, beberapa daerah porak-poranda karena perebutan kursi pemimpin. Yang gagal menjadi pemimpin merasa tidak puas sehingga terjadilah hal-hal yang bersifat anarkis. Semua itu seakan menjadi fenomena yang terus berulang. Itu semua terjadi karena mereka tidak paham dan tidak mengerti makna pemimpin sejati itu bagaimana.

Keberhasilan seorang pemimpin dapat diindikasikan dari keadaan orang yang dipimpinnya. Suatu organisasi, lembaga atau negara dapat maju dan berkembang dapat dipastikan karena pemimpinnya dapat menjalankan perannya dengan baik. Sebaliknya suatu organisasi, lembaga atau negara mengalami kemunduran pasti ada kemungkinan sang pemimpin belum dapat melaksanakan perannya dengan maksimal.

Pada hakekatnya pemimpin yang sejati harus bisa menerapkan sifat keadilan ke semua orang yang dipimpinnya.

“Sesungguhnya Allah akan melindungi negara yang menegakkan keadilan walaupun ia kafir, dan tidak akan melindungi negara yang dzalim (tiran) walaupun ia muslim”. (Mutiara I dr Ali ibn Abi Thalib)

Dari petuah Kalifah Ali bin Abi Tholib dapat kita tafsirkan bahwa yang suatu organisasi, lembaga atau negara dapat maju dan berkembang dikarenakan penerapan sifat keadilan yang merata di segala bidang.

Seorang pemimpin sejati akan menerapkan segala prinsip keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi, penegakan supremasi hukum tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, agama, pendidikan dan strata sosial dan ekonomi, dengan berlandaskan pada hukum-hukum yang telah ditetapkan Alloh Swt.

Dalam ajaran Islam telah memberikan pemahaman bahwa kita tidak boleh memilih pemimpin sembarangan. Kita harus memilih pemimpin dengan mengutamakan keimanannya di atas status sosial dan tingkat akademiknya. Karena belum tentu seseorang dengan status sosial dan pendidikan yang tinggi dapat menjamin yang bersangkutan dapat menjadi seorang pemimpin sejati.

Pemimpin sejati harus mempunyai jiwa kememimpinan bukan jiwa kekuasaan. Jiwa kepemimpinan atau leadershif adalah sifat yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung orang yang menjadi bawahannya atau orang disekelilinginya untuk bekerja sama untuk meraih suatu tujuan bersama yang bersifat perubahan ke arah yang lebih baik.

Dalam Al Quran telah diterangkan, seorang pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan dapat di lihat ayat berikut :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab [33]: 21).

Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa, sebenarnya setiap manusia yang mencari pemimpin sejati telah tergambar dalam pribadi Nabi Muhammad Saw, minimal seorang pemimpin dapat dilihat apakah ia telah mengikuti ajaran Rosullulah atau belum.

Dalam hadist riwayat Iman menerangkan, Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah! Bahwa kalian adalah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya”

Dalam hadist tersebut diterangkan bahwa menjadi pemimpin itu adalah sebuah amanah yang nanti akan dipertanggungjawabkan. Baik seorang pemimpin pemerintahan ataupun pemimpin dirinya sendiri. Sehingga kita harus paham bahwa menjadi pemimpin itu adalah sebuah profesi yang selain harus mempertanggungjawabkan kepada bawahannya juga akan dimintai pertanggungjawaban kepada Alloh Swt.

Dalam pribadi Nabi Muhammad Saw dapat kita dapatkan kriteria seorang pemimpin yang baik. Pemimpin yang sejati memiliki setidaknya sifat- sifat berikut dalam menjalankan kepemimpinannya, yaitu :

(1) Beriman & Bertaqwa

Pemimpin sejati harus mampu memelihara hubungan baiknya dengan Allah (seperti dengan shalat), memelihara hubungan baiknya dengan manusia (seperti dengan zakat) & tunduk secara bersama kepada Allah, Rasul-Nya & orang-orang beriman.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimmpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagiaa yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada oarng-orang yang zalim ” (QS. Al-Maidah: 51)

(2) Fathanah atau Cerdas

Seorang pemimpin harus cerdas. Kenapa demikian, karena seorang pemimpin orang yang menjadi otak kemajuan atau kemunduran orang-orang yang dipimpinnya. Kecerdasannya dalam membuat perencanaan, menyatukan visi bawahannya, melaksanakan misi yang dibebankan dipundaknya, mencari bermacam-macam strategi yang dapat dilakukan dan kemampuan mengimplementasikannya menjadi suatu kebijaksanaan yang dapat memberikan perubahan kearah yang lebih baik.

“Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka mereka itulah orang2 yang zalim” (At Taubah:23)

(3) Siddiq atau Jujur

Seorang pemimpin sejati harus jujur antara mulut dan hatinya. Artinya, harus selaras apa yang dibicarakan dengan apa yang di lakukan. sehingga ia dapat dipercaya.

“seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga”. (HR. Bukhari)

(4) Tabligh atau Penyampai

Seorang pemimpin sejati harus bisa menyampaikan sesutu perubahan ke arah kebaikan. Menyampakan yang benar dan yang salah, yang bermanfaat atau yang merugikan. atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi sehingga rakyat atau bawahan akan kembali termotivasi atau terbangkitkan kembali setelah mendengar nasehatnya.

“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)

(5) Amanah atau bertanggung jawab

Seorang pemimpin sejati harus bertanggungjawab atas apa yang diamanatkan kepadanya. Karena dia harus paham bahwa apa yang ia peroleh itu merupakan titipan. Titipan dari orang yang dipimpinnya dan titipan dari Alloh Swt. Sehingga segala sesuatu yang dijalankannya harus berpatokan kepada kebijaksaan yang telah disekati dan harus berpihak kepada orang banyak.

“(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-Hajj [22]:41).

(6) Mencintai & dicintai Rakyatnya,

Salah satu bukti kecintaan pemimpin terhadap rakyatnya adalah dia peka dan peduli terhadap nasib yang dialami rakyatnya. Seandainya rakyat kelaparan, seorang pemimpin sejati adalah orang paling terakhir merasakan kenyang. Dan seorang pemimpin sejati tidak mau menyusahkan rakyat atau bawahannya dan akan selalu mendoakannya.

“Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut.” Oleh sebab itu, pemimpin hendaklah ia melayani dan bukan dilayani, serta menolong orang lain untuk maju” (Al Hadist)

(7) Uswatun Hasanah

Seorang pemimpin sejati adalah orang bisa menjadi teladan yang baik dalam perkataan ataupun perbuatan sehingga mampu mendidik orang yang dipimpinnya dengan keteladanan dan nasihat yang baik pula.

Setiap perkataan dan perbuatannya harus selaras dengan ajaran agama. Dan selalu menggunakan ajaran agama sebagai aturan hidupnya.

“Agama adalah nasihat.” Kami berkata: “Kepada siapa?” Beliau menjawab: “Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Pemimpin umat Islam dan kepada masyarakat kamu.”(Al-Hadist)

Pada kenyataan yang terjadi didunia akhir-akhir ini para pemimpin kualitasnya sangat jauh dari harapan kita. Sifat haus kekuasaan menjadi tren para calon pemimpin. dengan menghalalkan segala cara mereka berupaya untuk mendapatkan kekuasaan.

Perebutan kekuasan yang tidak Islami berbuntut pada tindakan anarkis yang sangat tidak sesuai ajaran agama. Setelah menjadi pemimpin mereka akan keluar watak aslinya. Yaitu perilaku pemimpin yang cenderung bertindak sebagai penguasa. Dan watak pemimpin yang harus dilayani dan dipuja-puja rakyatnya menimbulkan sifat-sifat tidak baik misalnya sifat yang ingin menang sendiri (egois), menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri (koruptif) dan gemar menghabiskan harta demi sesuatu yang tidak penting (konsumtif).

Pemimpin sejati seperti yang tergambar pada pribadi Nabi Muhammad Saw yang selalu bersifat mandiri, santun dan hidup sederhana walaupun sudah menjadi pemimpin negara yang sangat luas tapi dapat memerintah dengan adil dan sejahtera.

Pada kesimpulannya, seorang pemimpin sejati akan selalu meletakkan sifat keadilan sebagai landasan utama dalam memimpin organisasi, lembaga dan negara yang dipimpinnya. Dan sebagai akibatnya akan tercipta kehidupan yang damai dan tentram. Sebaliknya bila seorang pemimpin tidak dapat berlaku adil (diskriminatif) akan menyebabkan orang yang dipimpinnya akan represif demi mencari keadilan. Akibatnya akan tercipta kehidupan yang jauh dari suasana tentram dan sejahtera.

Dengan menerapkan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan dalam memimpin organisasi, lembaga dan negara maka seorang pemimpin akan dengan sendirinya mempunyai kapabilitas (kemampuan) dan kredibilitas (kemauan) dalam memimpin bawahan atau rakyatnya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan adalah menjadi pemimpin impian itu sangat berat kriterianya dan sangat berat pula tanggung jawabnya di dunia akhirat. Masihkan anda bermimpi menjadi pemimpin.

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap...aetikel yg bagus

10 Nov
Balas

pujian adalah racun bu... he..he

10 Nov



search

New Post