GULAI TEMPOYAK IKAN PATIN DARI PROVINSI JAMBI

#TANTANGAN MENULIS GURUSIANA

#HARI PERTAMA (1)

Oleh : Muklisin, SHI. MH

(Ketua Yayasan Anak Kita Bungo)

Setiap manusia butuh makan. Makan diperlukan untuk bertahan hidup. Di Indonesia sangat banyak sekali beranekaragam jenis masakkan daerah. Mulai dari Sabang sampai Meraoke hampir dipastikan semua mempunyai ciri khas masakkan di setiap daerahnya.

Demikian juga di daerah saya Kabupaten Bungo Provinsi Jambi juga memiliki masakkan tradisional yang sangat khas dan turun temurun dari para nenek moyang kita dahulu. Dan sampai saat ini masih hidup lestari di tengah-tengah masyarakat kita.

Masakan khas daerah inilah yang menjadi daya tarik masing-masing daerah untuk bisa dikenal sampai ke luar daerah bahkan keluar mancanegara. Sebut saja masakkan khas dari Padang terkenal dengan istilah rendang yang sudah mendapatkan legalitas sebagai masakkan internasional.

Kali ini, saya ingin mengupas masakkan khas di daerah saya sendiri yaitu masakkan Gulai Tempoyak Ikan Patin. Dari namanya saya, kita sudah tertarik dan sudah bisa membayangkan bagaimana menikmati masakkan Gulai Tempoyak Ikan Patin di tengah-tengah sawah bersama keluarga.

Gambar 1 : Bahan pembuatan Gulai Tempoyak Ikan Patin dari buah Durian

Tempoyak adalah makanan khas dari daerah Jambi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam membuat tempoyak adalah dari buah Durian. Kalau pas lagi musim buah Durian maka dipastikan di setiap rumah warga atau kampung rata-rata memasak Gulai Tempoyak. Pertama saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat tempoyak. Yaitu , bahan baku untuk membuat tempoyak adalah buah Durian.

Gambar 2 : Bahan pembuatan Gulai Tempoyak Ikan Patin dari Durian yang sudah masak

Cara membuat Tempoyak adalah sebagai berikut. Pertama, Buah Durian dibuka dan dipisahkan antara daging durian dengan bijinya. Setelah dipisahkan antara daging durian dengan bijinya. Langkah Kedua, masukkan daging durian tersebut kedalam Toples atau wadah yang ada tutupnya dan ditutup rapat. Langkah Ketiga, kita diamkan dalam toples dan tunggu proses daging durian yang dimasukkan kedalam toples tertutup selama 1 minggu. Langkah keempat, kalau sudah 1 minggu sampai sudah berbau dan terasa asam buah duriannya maka sudah bisa dibuat masakan Gulai Tempoyak.

Gambar 3 : Buah Durian dipisahkan antara daging durian dengan bijinya

Itulah cara membuat tempoyak yang berasal dari buah durian. Selanjutnya kita akan memasak gulai tempoyak ikan patin. Masakkan gulai tempoyak ikan patin ini berbeda dengan masakan gulai-gulai yang lainnya. Biasanya kalau kita masak gulai maka ada campurannya santan kelapa. Sedangkan memasak gulai tempoyak ikan patin tanpa menggunakan campuran santan kelapa.

Sekarang kita akan membuat bagaimana cara memasak gulai tempoyak ikan patin. Bahan yang harus disiapkan adalah Tempoyak, daun sere, kunyit, isi kunyit, ikan patin, cabe rawit, daun ruku-ruku, sedikit garam dan gula pasir secukupnya. Itulah bahan yang harus disiapkan untuk memasak Gulai tempoyak Ikan patin.

Gambar 4 : Gulai Tempoyak Ikan Patin dari Durian Siap dihidangkan

Cara memasak gulai tempoyak ikan patin. Pertama, cabe dihaluskan terlebih dahulu bersama kunyit dan bumbu yang lainnya. Kedua, masukkan air kedalam panci atau kuali terlebih dahulu secukupnya. Setelah itu masukkan tempoyak, cabe rawit yang sudah dihaluskan, sere dan kunyit ke dalam panci atau kuali yang sudah terisi air.

Langkah selanjutnya adalah nyalakan api, tunggu sampai mendidih, setelah itu baru dimasukkan ikan patinnya ke dalam kuali yang sudah berisi tempoyak, bumbu dan lainnya. Tunggu sampai mendidik sekitar 20 menit, kemudian matikan apinya dan Gulai Tempoyak Ikan Patin siap untuk dihidangkan.

Untuk melengkapi makanan Gulai Tempoyak Ikan Patin biasanya ada makanan pendamping yaitu berupa mentimun yang sudah dikupas. Agar lebih nikmatnya lagi di tambah dengan minuman dingin seperti minuman teh es atau jus lemon, jus buah naga, jus pokat dan lainnya.

Demikianlah resep masakkan khas nusantara yang berasal dari daerah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang dikenal dengan masakkan Gulai Tempoyak Ikan Patin. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah koleksi masakan nusantara kita semua. Terimakasih.

TENTANG PENULIS

Muklisin, SHI. MH. Lahir 24 April 1983, tinggal di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Saat ini mengajar di SD IT Ad-Dhuha Bungo yang didirikannya dan juga Dosen di IAI Yasni Bungo. Alumni SAGUSABU BUNGO angkatan ke-2 tahun 2019, buku yang sudah terbit, IMKK dalam bingkai sejarah, Mentari bersinar di Ad-dhuha, Embun pagi Ad-Dhuha, Pertanggungjawaban Anggota DPD RI kepada konstituennya dan 7 Buku Antologi lainnya (Ramadhan bersama anak, Indonesia is We, Bagga jadi Guru Literat, dll). Alamat email : [email protected] dan fb : Muklisin