Muktiyono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menulis buku adalah sedekah
Menulis buku adalah sedekah

Menulis buku adalah sedekah

Ketika saya tawarkan untuk mengikuti diklat Sagusabu, seorang guru teman saya menjawab, “Kalau semua menulis buku, siapa yang akan membacanya?” Pertanyaan ini sepertinya nyelelek dan selengekan, dan kalau dipikir secara dalam akan menyinggung perasaan. Namun alhamdulillah saya selalu belajar untuk sabar dan selalu berpositive thinking. Saya hanya berpikir, orang ini belum tahu tentang menulis buku, dan butuh pencerahan tentang manfaat menulis buku.

Sebenarnya untuk apa si menulis buku? Jawabnya sederhana: menulis buku adalah untuk bersedekah. Lho kok? Ya, menulis buku adalah “sedekah ilmu”.

Orang yang menulis buku akan menuangkan gagasan dan ilmunya di dalam buku. Buku itu kemudian dibaca oleh orang lain. Dengan demikian, penulis buku akan mengajarkan dan menularkan ilmunya kepada orang lain.

Sebuah hadis menyatakan, “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)

Hadis yang lain menyatakan, “Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)[1]

Dari kedua hadis ini jelas bahwa menyebarkan ilmu kepada orang lain adalah sedekah. Penulis buku sama dengan menyebarkan ilmu. Ia bersedekah dan ia akan mendapatkan pahala yang besar.

Apalagi apabila buku-buku kita digunakan sebagai referensi penulis buku yang lain atau para mahasiswa yang sedang menulis skripsi, akan lebih besar pahala kita. Ilmu yang dituangkan penulis dalam bukunya, dimanfaatkan oleh para mahasiswa sehingga ia lulus pendadaran skripsi dan menjadi sarjana. Buku tulisan kita telah ikut berperan mengantarkan seseorang menjadi sarjana, sungguh suatu sedekah yang luar biasa.

Buku juga akan mengubah pembaca lebih baik dalam hidupnya. Penulis sendiri ketika semasa kecil sampai awal kuliah di perguruan tinggi memiliki karakter minderan, dan tidak percaya diri. Suatu ketika saya menemukan buku berjudul “Berjiwa Besar”. Saya membacanya dan ternyata isinya tentang motivasi untuk menjadi percaya diri. Dalam buku itu menyebutkan, “Hargailah diri Anda sendiri. Janganlah kau kira orang lain lebih baik dari Anda. Busungkan dadamu. Tegapkan langkahmu. Duduklah selalu di barisan terdepan. Anda akan menemukan diri Anda lebih baik dari yang Anda kira.”

Kata-kata itu saya praktekkan. Ternyata benar, saya lebih percaya diri. Tidak gugup menghadapi orang dan berani berbicara di depan umum. Pendek kata saya telah berhasil mengusir pikiran yang menganggap diri kita terlalu rendah di mata orang dan berani mendudukkan diri kita sesuai porsinya. Saya begitu berterima kasih dan merasa beruntung membaca buku yang berjudul “Berjiwa Besar” itu.

Itulah manfaat dari menulis buku, sang penulis bisa membantu orang lain. Lantas bila kita kembali pada pertanyaan: “Kalau semua menulis buku, siapa yang akan membacanya?” Di sinilah kelebihan penulis buku. Ia akan menjadi orang yang bijaksana. Penulis buku tidak egois, hanya menghendaki buku tulisannya dibaca orang lain. Ia juga tidak hanya ingin mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Tapi sebaliknya, penulis buku akan suka membaca buku tulisan orang lain. Ia juga akan mempelajari ilmu orang lain yang ada di dalam buku. Ambil contoh, ketika akan menulis buku, seorang penulis buku harus membaca buku-buku karya orang lain. Ia akan menggunakan ilmu penulis lain. Penulis buku akan menggunakan gagasan dalam buku-buku karya orang lain sebagai referensi tulisan bukunya.

Kalau semua menulis buku, berarti semua penulis buku akan saling membaca karya satu dengan yang lainnya. Mereka akan bertukar ilmu. Para penulis buku akan semakin kaya pengetahuannya.

Oleh karena itu, marilah kita tetap semangat menulis buku. Semakin banyak buku yang kita tulis, akan semakin banyak pula sedekah yang kita berikan. Dus, banyak pahala yang kita dapatkan. Ayo gabung Sagusabu. Semangaaaat.......!

[1] http://anas-aulia.blogspot.co.id/2012/10/hadits-tentang-ilmu.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tugas kita juga memberi tahu kepada yang belum tahu

19 Apr
Balas

pak mukti dari wonosobo ya pak?...

19 Apr
Balas

Betul bu.

19 Apr

Kalau semua nulis buku siapa yang membaca? Kalau semua membaca siapa yang menulis? Keduanya baik dan bermanfaat silahkan saling silang 'menulis X membaca' Pak Mukti....top

19 Apr
Balas

ha ha ha. pak Ruw bisa aja

19 Apr

Kalau semua nulis buku siapa yang membaca? Kalau semua membaca siapa yang menulis? Keduanya baik dan bermanfaat silahkan saling silang 'menulis X membaca' Pak Mukti....top

19 Apr
Balas

Oke. Semangat. Mari budayakan sedekah dengan menulis.

19 Apr
Balas

Sepakat sekali Pak...baru nulis satu buku, pengen lagi nulis yg kedua. Ternyata nikmat sekali bisa menulis dan lebih nikmat saat tahu tulisan yg dibuat bisa dibaca oranglain. Meskipun blm yakin ttg kesempurnaan tulisan, sedekah ilmu itu memang wajib hukumnya buat para pecinta literasi. Thanks for inspiring,Pak Mukti.

19 Apr
Balas

Ayo kita tulis buku... Orang lain baca buku kita... Kita baca buku orang lain. Jadi mari menulis dan membaca..

20 Apr
Balas

Ayo kita tulis buku... Orang lain baca buku kita... Kita baca buku orang lain. Jadi mari menulis dan membaca..

20 Apr
Balas



search

New Post