Kambing Kurban yang Ditukar

By: Mulfha

#TantanganGurusiana Hari ke-171

Pak Igramovic adalah seorang pedagang kambing.  Usaha dagangnya yang kian maju dan tumbuh pesat berkat kegigihannya dalam mengelola bisnisnya dengan baik. Dalam berdagang, satu buah prinsip yang selalu dipegangnya yaitu Prinsip Kejujuran. Prinsip tersebut merupakan pesan ayahandanya yang selalu terngiang-ngiang di telinganya ketika beliau masih kecil dulu. Ayah beliau berpesan, jika ingin sukses berdagang, utamakanlah kejujuran dan kepuasan pelanggan. 

Omset penjualan Pak Igramovic semakin meningkat drastis sebelum lebaran haji. Tak kurang dari seratus ekor kambing kurban terjual dalam sehari. Tak heran, berkurban lima ekor kambing bagi Pak Igramovic adalah sesuatu yang wajar, lantaran jumlah keluarganya ada lima orang, beliau dan istrinya serta tiga orang anaknya. Masing-masing kambing kurban tersebut telah dikasih nama sesuai dengan nama peserta kurban, termasuk Suryo Igramovic,  anaknya yang masih berusia tujuh tahun. 

Proses penyemblihanpun dilaksanakan di samping rumahnya yang cukup luas. Kurban dimulai secara berurutan dan dimulai dari dirinya,  istrinya dan anak-anaknya. Ketika tiba giliran kurban anaknya yang paling kecil, yaitu kurbannya Suryo Igramovic, tiba-tiba kambing itu sakit perut dan mati mendadak. Melihat kondisi yang seperti itu, Suryo menangis tersedu-sedu dan ia tetap ingin menyemblih kambing itu, karena telah tertulis namanya. Dia tak mau diganti dengan kambing yang lain, walaupun ukurannya jauh lebih besar. Pak Igramovic tak kehilangan akal, beliau menggendong kambing yang telah mati tersebut kebelakang rumah agak sebentar, dan kembali lagi sambil menuntun seekor kambing dengan warna yang serupa dan telah tertulis nama Suryo Igramovic. Tangis Suryo pun tiba-tiba berhenti dan ia tertawa kegirangan, karena kambingnya telah hidup kembali.

Payakumbuh, 31 Juli 2020