Permata yang Hilang
Permata yang Hilang
By: Mulfha
#TantanganGurusiana Hari ke-178
Memiliki anak adalah impian pasangan suami istri, apalagk pasangan yang telah bertahun-tahun menikah. Begitulah yang dirasakan Ferdi dan Maya. Di usia pernikahan mereka yang ke sepuluh tahun, barulah mereka diberikan Allah seorang anak yang mereka idam-idamkan hadirnya.
Delapan tahun sudah umur Rasya anak mereka. Rasya sudah duduk di bangku kelas dua. Bukan hanya sekadar cantik, tetapi Rasya adalah anak terpintar di kelasnya. Sebuah kebanggaan bagi Ferdi dan Maya memiliki Rasya. Setiap bertemu dengan guru-gurunya, mereka selalu memuji kepintaran Rasya, bahkan kesholehannya selalu dijadikan contoh buat teman-teman Rasya, karena sholat Dhuha tak pernah ditinggalkannya. Suatu kelebihan bagi anak seusia Rasya yang sudah konsisten melaksanakan sholat Dhuha tersebut.
Sore itu, setelah selesai mandi, seperti biasanya, Rasya dengan sepeda baru yang dibelikan kakeknya, bermain sepeda di halaman rumahnya. Entah kenapa sekali itu, Rasya mengayuh sepedanya arah ke jalan di depan rumahnya. Tiba-tiba dari sebelah kanannya muncul sebuah sepeda motor yang sangat kencang, sehinggga tabrakan itu tak dapat dielakkan. Sesaat saja tubuhnya kejang-kejang, kemudian setelah itu diam tak bergerak lagi.
Payakumbuh, 07 Agustus 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Allah... Innalillahi wa innailaihi rojiun. Semoga masih terselamatkan. Aamiin
Aamiin, makasih, Bu Tri
Innalillahi wa innailaihi rojiun
Adduh..kok kisahnya menyedihkan begini..mak jleb di hati...sedih