Tiga Amalan yang Pahalanya Tak-kan Terputus

By: Mulfha

#TantanganGurusiana Hari ke-163

Dunia adalah tempat persinggahan. Ibarat berlayar di tengah lautan, maka pulau yang bernama dunia adalah sebuah tempat untuk mengumpulkan segala keperluan kita sebelum berlayar ke pulau selanjutnya.

Sebelum menuju alam barzah, alam yang sangat panjang, maka kita dituntut agar mampu melewati alam dunia dengan baik, agar selamat, sampai di alam barzah dan akhirnya menuju alam akhirat yang abadi. Agar kita mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan di alam barzah dan di alam akhirat, maka alam dunia adalah kuncinya.

Berikut ada tiga hal amalan yang tak kan pernah terputus, walaupun kita telah terbaring kaku di alam barzah:

1. Ilmu yang Bermanfaat

Beruntunglah kita yang beprofesi sebagai guru, ulama atau orang-orang yang mampu menebarkan ilmunya kepada orang lain. Disamping menebarkan ilmu, kitapun dituntut untuk selalu menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Sehingga, jika ilmu yang telah kita ajarkan kepada orang lain itu bermanfaat bagi orang lain, maka pahalanya akan tetap mengalir kepada kita, walaupun kita telah tiada.

2. Sadaqah Jariah dan Harta yang Diinfaqkan

Agama sangat menganjurkan kepada kita agar selalu rajin dan gigih berusaha. Agama Islam tidak menginkan umatnya miskin, karena kemiskinan itu bisa menjadi jurang bagi seseorang terjerumus kepada kekafiran, apalagi tidak memiliki keimanan yang kuat, maka ia akan mudah tergoda menjagdi orang yang murtad akibat rayuan godaan dunia. Selagi kita mampu, maka bersedekah dan berinfaqlah sebanyak-banyaknya, baik dalam keadaan sempit apalagi dalam keadaan susah. Karena, seluruh yang telah kita infaq dan sedekahkan itu akan menjadi penolong diri kita dari siksa kubur yang menakutkan. Perlu kita ingat bahwa, Semua tabungan dan wariskan bisa jadi bahan rebutan. Tetapi, harta yang telah kita dermakan, pasti akan menjadi saksi di akhirat nanti. Maka, marilah kita berlomba-lomba untuk bersedekah dan berinfaq.

3. Anak yang Sholeh

Anak adalah amanah yang tak bisa dinilai harganya. Pada hakikatnya, tak seorangpun orang tua yang baik yang rela menjual anaknya. Hal itu merupakan bukti bahwa, anak itu merupakan aset yang sangat bernilai, tak dapat ditakar dengan materi berbentuk apapun. Anak akan menjadikan kita mulia, tetapi tak sedikit anak-anak malah akan menjadi musuh dan mendatangkan kesengsaraan bagi orang tuanya. Memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak adalah sebuah kewajiban agar mereka kelak di kemudian hari akan menjadi anak yang sholeh, yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, jika ayah dan ibunya telah meninggalkan dunia. Mari kita mulai dari diri kita sendiri, sudahkah kita menjadi anak yang sholeh bagi kedua orang tua kita?

Semoga ketiga hal di atas mampu kita raih selama kita singgah di alam dunia yang penuh dengan tipu daya syetan dan penuh dengan rayuan untuk hidup berhura-hura, menjadi hidup yang lebih bermanfaat dan bermakna. Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah SWT. Aamiin.

Payakumbuh, 23 Juli 2020