Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penting!, Mengingat Jasa Guru

Penting!, Mengingat Jasa Guru

Guru adalah orang yang memberikan ilmunya untuk anak didiknya baik pada pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Bayaran untuk seorang guru hanya sebagai sebab akibat dari apa yang telah dilakukan untuk mendidik. Jumlahnya sangat relatif. Besar atau kecil, guru senantiasa bersyukur, tidak ada guru mogok mengajar karena masalah bayaran. Adapun ada sekelompok guru yang mogok mengajar karena status mereka diperlakukan diskriminasi atau tidak adil.

Guru tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang telah mereka lakukan. Guru melakukan apapun dengan tulus ikhlas, sabar, dan semata-mata niat memberikan ilmu kepada siswa/orang lain dengan niat tulus beribadah karena Allah. Bahkan julukan yang disematkan kepadanya adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal jasa guru sungguh tidak terhingga.

Saat seorang anak memasuki TK/PAUD, seorang guru kelas harus bertanggungjawab untuk semua hal pada anak didiknya, mendidik, menguasai kelas, menangani semua masalah siswa, kadang harus rela membersihkan kotoran anak didiknya, sementara dirinya sendiri harus meninggalkan keluarganya dirumah. Berjam-jam berjibaku mengurusi anak-anak orang lain.

Saat anak memasuki usia SD/MI. Keaktifan siswa sangat dominan. Guru kelas/bidang studi harus dapat menguasi kelas, mendidik sikap dan perilakunya, mengawasinya dengan ekstra. Lengah sedikit akan ada dampak dari agresivitas sikap dan perilaku siswa. Guru bisa dipersalahkan, padahal mendidik siswa satu kelas dengan pola pendidikan orangtua yang berbeda tidaklah mudah. Guru harus mampu mengajar semua bidang studi, guru harus menjadi orang yang multitalenta. Menguasai semua hal seorang diri.

Saat anak memasuki usia SMP/MTs, seorang guru harus ekstra pengawasannya. Memberikan pendidikan maksimal. Mereka mulai memasuki masa remaja. Masa mencoba-mencoba. Guru harus bisa menjadi kakak, sahabat, sekaligus guru mereka. Beban terhadap pengawasan terhadap sikap dan prilaku siswa dalam hal hubungan lawan jenis harus diwaspadai. Lengah sedikit fatal akibatnya.

Saat siswa memasuki SMA/MA/SMK. Guru harus menjadi orang yang paling mengerti mereka. Mengetahui kebutuhan mereka belajar. Guru harus mampu bercengkrama dengan baik dengan mereka. Memposisikan kapan sebagai guru, kapan sebagai kakak, kapan sebagai sahabat, kapan sebagai orangtua. Siswa sudah berada pada pintu gerbang kedewasaan. Siswa lebih suka diberikan ruang lebih bebas dalam koridor pendidikan dan aktualisasi diri. Siswa pada akhirnya mampu bersikap tegas dalam memilih jalan hidupnya untuk masa depannya. Kuliah, bekerja, pesantren, bahkan melakukan pernikahan.

Saat siswa memasuki dunia kampus. Sebutannya berubah menjadi mahasiswa. Siswa yang dalam pembelajaranya harus diperlakukan dewasa. Mampu mengendalikan dan mengatur dirinya belajar secara individu maupun kelompok, memiliki kecakapan hidup dan akademik, dan siap memasuki dunia masyarakat dalam menerapkan tridarma perguruan tinggi. Melanjutkan ke jenjang S2 bahkan S3.

Siswa/i alumni hasil didikan kami akhirnya banyak yang berkiprah dalam berbagai lini kehidupan dan profesi di negara Indonesia yang kita cintai ini. Bahkan ada yang merambah ke negara tetangga bahkan dunia internasional. Berbagai jabatan mereka duduki sesuai perjuangan hidup dan pendidikannya. Anak-anak didik kami hidup sukses. Hal itu sudah membuat kami bahagia yang pernah menjadi guru mereka.

Lalu dimana guru berada? Bagaimana jasa-jasa guru yang telah dilakukan secara estafet dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi?

Kami para guru tidak meminta untuk diberikan sesuatu. Kami cukup dipanggil guru yang pernah mendidik kalian, apapun kedudukan dan jabatan kalian. Kami tidak minta dihormati dan dihargai. Kami hanya butuh pengakuan bahwa kami pernah menjadi guru kalian.

Dimanapun kalian bertemu dengan kami. Saat usia kami semakin terkikis waktu. Hampiri kami, perkenalkan nama kalian. Ingatan kamu sudah mulai pudar dan kini kami mudah lupa. Terlalu banyak nama siswa yang harus kami hafal.

Selamat hari guru. Yakinlah Allah Swt tidak tidur. Apapun yang telah kita lakukan sebatas tulus dan ikhlas. Niatkan berbagi ilmu dan ibadah. Insyaallah berkah hidup kita sebagai guru. Biarkanlah seandaikan jasa kita dilupakan negeri ini tetapi tidak luput dari Sang Pencipta. Terimakasih atas semua jasa mu guru. Wahai guru-guru Indonesia. Selamat Hari Guru. Sunggu jasa mu tiada tara.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tak terasa 32 tahu menjadi guru ada kebanggaan ketika siswa yang kita didik sukses hidupnya Selamat hari guru Pak Mulya

24 Nov
Balas

Iya bunda, waktu mengajar bunda sungguh luarbiasa, kalau saya baru 17 tahun sejak mahasiswa semester dua mulai mengajar, sehat dan sukses selalu. Barakallah.

24 Nov

Semua manusia adalah guru bagi manusia lainnya. Semoga kita dapat menjadi guru yang baik... Salam sukses selalu

24 Nov
Balas

Iya pak, terima kasih atas doanya. Semoga bapak juga sukses dan sehat selalu. Barakallah.

24 Nov



search

New Post