Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar dari Ayam, Bisakah?
Belajar dari ayam, Sumber: Bogor.net

Belajar dari Ayam, Bisakah?

Manusia adalah pembelajar. Semua orang seharusnya menyadari bahwa belajar bisa dari mana saja. Belajar dari alam sekitar, hewan, tumbuhan, dan sesama manusia.

Saya memiliki banyak ayam peliharaan. Tujuan awalnya hanya untuk mengantisipasi sisa makanan dikeluarga saat tidak habis, dari pada dibuang mubazir alangkah baiknya diberikan ke ayam peliharaan.

Jenis ayam yang dipelihara adalah ayam kampung. Saat membutuhkan telornya tinggal ambil di sarang dan saat ingin mengkonsumsi dagingnya tinggal tangkap malam-malam kemudian ayam dipotong, dagingnya enaknya luar biasa. Bahkan bisa dijual apabila ada yang membutuhkannya untuk suatu acara tertentu. Harga ayam kampung relatif tinggi perekornya.

Sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang memiliki ternak ayam banyak pembelajaran yang bisa diambil dan diaplikasikan pada kehidupannya yaitu:

Berikan stimulus makanan, ayam dibiasakan pagi dan sore diberikan makanan, maka pada saat pagi dan sore mereka sudah menunggu jatah makan. Pembelajarannya manusia juga membutuhkan stimulus untuk melakukan sesuatu baik stimulus berupa motivasi dari dalam diri maupun motivasi dari luar. Misalnya kita akan menyelesaikan 1 buku stimulus yang kita bisa berikan adalah setelah menyelesaikan buku akan liburan ke Bali bareng keluarga. Kandang ayam harus nyaman dan bersih, apabila tidak nyaman dan bersih ayam tidak akan betah tinggal dikandang ataupun bertelur. Pembelajarannya manusia juga sama memerlukan tempat tinggal yang nyaman dan bersih, untuk melakukan berbagai aktivitas, wisata, belajar, istirahat, sholat, bahkan menulis juga membutuhkan kenyamanan tempat. Ayam indukan saat telornya diambil minimal 4 butir dikandang, ketika kita ambil akan terus bertelur sampai jumlah telor mencapai rentangan 8-14 butir. Pembelajarannya kita harus ikhlas sesuatu yang hilang tidak perlu diratapi. Kedepankan rasa sabar dan ikhlas atas suatu kehilangan. Jangan pantang menyerah terhadap musibah. Musibah adalah ujian dan pembelajaran hidup. Saat ayam mengerami telurnya ayam tidak akan beranjak dari sarangnya. Pembelajarannya ada tanggungjawab, manusia juga harus memiliki tanggungjawab untuk setiap kewajibannya yang harus dilaksanakan. Hidup adalah tanggungjawab. Bernilai atau tidaknya seseorang dapat dilihat dari tanggungjawabnya apakah amanah atau tidak. Saat telor ayam menetas, induk ayam akan menjaga anaknya, memberikan kehangatan kepada anaknya saat hujan dimana anaknya masuk ke tubuh induknya. Pembelajarannya sebagai orangtua kita harus menjaga anak-anak kita, memenuhi segala kebutuhannya, memberikan kasih sayang, kesehatan, dan pendidikannya. Saat anak ayam sudah relatif besar, induk ayam akan bersikap galak dengan mematuk anaknya, pertandanya induk ayam sudah kawin lagi dan siap bertelur. Pembelajarannya sebagai orangtua kita harus mendidik anak untuk mandiri. Saat balita diberikan kasih sayang, setelah 7 tahun sudah diajarkan tentang tanggung jawab dan kemandirian. Kelak saat anak kita dewasa dan kita tidak lagi disamping mereka, putra/i kita siap mengarungi hidupnya sendiri. Ayam memiliki banyak manfaat, telor dan daging dikonsumsi, bulunya untuk kok badminton dan kemoceng, kotoran ayam untuk pupuk, dan dari perilaku ayam juga kita dapat belajar. Pembelajarannya apapun yang kita miliki tubuh dan akal pikiran dapat kita optimalkan untuk kebermanfaatan bagi diri dan orang lain.

Ayam merupakan ciptaan Allah, sehingga apapun yang telah Allah ciptakan memiliki banyak manfaat dan pembelajaran di dalamnya.

Sebagai manusia kita harus mengoptimalkan otak kita untuk belajar. Sepintar apapun seseorang hanya 10% pemanfaatan fungsinya otaknya masih ada 90% fungsi otak yang belum teroptimalkan.

Sudah seharusnya kita terus belajar, belajar, dan belajar. Belajarlah dari apapun disekitar hidup kita. Sekalipun belajar pada ayam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post