Sore itu semuanya seolah berjalan normal. Abah beraktivitas seperti biasa. Sampai menjelang Isya tubuhnya terkulai lemas berpegangan pada lemari. Saat diketemukan kemudian di bopong menuju kursi dan didudukan. Mencoba di ajak berbicara cuma tidak merespon. Kemudian setelahnya dibawa ke tempat tidur ternyata masih belum menunjukkan perubahan padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB pagi.

Setelahnya diputuskan untuk membawa Abah ke rumah sakit, langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hasil pemeriksaan dokter disampaikan 2 kemungkinan gula darah yang rendah dan stroke. Keluarga ditawarkan pilihan kalau pengobatan gula darah bisa akan tetapi untuk troke tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat. Kemudian akhirnya diputuskan ke rumah sakit yang lengkap dari segala prasarana untuk pengobatan. Akhirnya Abah dirujuk dan dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap sarana dan prasarananya.

Setelah sampai di rumah sakit rujukan, sampai ke IGD, kemudian tim medis dengan sigap melakukan berbagai observasi diantaranya cek tensi darah, tes darah, dan rongsen. Hasilnya ternyata indikasi stroke tidak terpenuhi. Sedangkan gula darah 35 dari 200 normalnya. Kemudian hemoglobin darah 5,0 dengan normalnya 13. Setelah di infus dengan meningkatkan kadar gula darah Abah seolah baru terbangun dari tidur, ternyata saat kondisi lemas dan tidak merespons indikasi tidak sadar padahal secara fisik motorik berfungsi tetapi tidak merespon. Hal tersebut jika dibiarkan bisa memicu pembekalan otak ucap dokter.

Kemudian sesuai rekomendasi dokter akhirnya di putuskan untuk dirawat. Pada masa perawatan tersebut akan diobati dan dipantau kondisi Abah sampai dinyatakan sembuh.

Setelah masuk ruang perawatan kemudian ternyata harus dilakukan transfusi darah untuk meningkatkan Hemoglobin (Hb) darah. Transfusi pertama menghabiskan dua kantung darah, kemudian di ambil sample daran untuk dilakukan pengecekan Hb darah ternyata masih rendah, kemudian kembali dilakukan transfusi darah dua kantung lagi, dites lagi darahnya, alhamdulillah Hb darah sudah mencapai 10.5 dari yang awalnya 5.0. akhirnya Abah harus menjalani perawatan, sampai ditulisnya tulisan ini sudah 3 malam menginap di rumah sakit.

Saat Abah di rumah sakit, yang mengurus proses membawa, mengurus perihal semua nya di rumah sakit, maupun menjaga saat perawatan adalah putra dan putrinya secara bergantian. Mengsinkronkan waktu menjaga Abah saat sedang sakit semua anak Abah harus memiliki pemahaman yang sama. Mengedepankan kepentingan Abah dibandingkan kepentingan pribadi dengan membuat jadwal secara bergantian.

Pemantik penyakit Abah bisa dikategorikan pola makan yang tidak teratur dengan asupan gizi yang tidak seimbang sehingga memicu rendahnya gula darah dan Hb 5,0 (anemia) kekurangan sel darah merah yang sejatinya bisa dipenuhi dari asuman makanan yang sehat dan bergizi.

Memang semeninggal Ema 9 tahun silam. Semua makanan untuk Abah dipenuhi oleh Ema. Ema sampai mengikuti kursus memasak untuk memenuhi selera makan Abah dan putra/i untuk ketercukupan nutrisi dan gizi.

Semeninggal Ema tidak ada yang mencukupi lagi kebutuhan makan Abah. Makanan yang coba dibuat ternyata tidak ada yang cocok untuk Abah. Bahkan aneka makanan coba ditawarkan dan dikirimkan tetap saja merasa tidak cocok. Pada akhirnya Abah selalu mengkonsumsi makanan sesuai dengan seleranya.

Dilema sebagai anak, orangtua selalu ingin dipenuhi keinginannya. Saat ditawarkan jika tidak sesuai keinginannya akan menolak. Saat dibujuk rayu, jawabannya iya tetapi ternyata tidak dituruti.

Sejatinya memang sebagai anak, sudah menjadi kewajiban untuk menemani dan mendampingi di usia senja mereka. Hal tersebut sama halnya saat mereka merawat dan membesarkan putra/i sedari kecil sampai dengan dewasa.Tidak sebanding bakti kita terhadap mereka saat di usia senja ketika mereka merawat kita.

Ada sebuah pernyataan orangtua mampu membesarkan banyak anaknya tetapi dari banyak anak belum tentu bisa merawat orangtuanya.

Cepet sembuh Abah dari sakitnya sehingga dapat kembali ke rumah bersama anak dan cucunya. Sehat selalu dan izinkan anak-anakmu merawat dan membersamai di hari tuamu.

Tangerang, RSUD Balaraja