Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesenian Debus dari Banten
metrobanten.co.id

Kesenian Debus dari Banten

Banten merupakan provinsi paling barat di Pulau Jawa. Banten merupakan saudara kandung dari Provinsi Jawa Barat yang resmi berpisah sejak 4 Oktober 2000. Sebagai provinsi yang baru berusia 22 tahun, Banten telah memiliki aneka ragam budaya yang khas karena sejarah panjang Banten yang sebelumnya merupakan Kerajaan Islam di Pulau Jawa. Salah satu kebudayaan Banten diantaranya kesenian Debus.

Debus adalah kesenian bela diri masyarakat Sunda Banten. Debus merupakan kesenian yang memanifestasikan kekuatan tubuh kebal terhadap sentuhan senjata/benda tajam dan pukulan benda keras di Banten. Jenis kesenian Debus mempertunjukkan seperti menusuk perut dengan tombak/senjata tajam, mengiris anggota tubuh dengan pisau/golok, memakan api, bohlam, atau pecahan beling lainnya, menusukkan jarum kawat ke lidah/kulit pipi/anggota tubuh lainnya hingga tembus tanpa mengeluarkan darah, menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh, menggoreng telur di atas kepala sampai matang, membakar tubuh dengan api, dan menaiki atau menduduki susunan golok tajam, bergulingan di atas serpihan kaca atau beling tanpa terlukaKesenian debus berawal pada masa Pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten pada abad ke-16 (1532-1570). Awalnya, kesenian ini berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Kemudian perlahan berkembang sebagai media untuk memompa semangat rakyat Banten dalam menghadapi penjajahan Belanda pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692). Debus sempat menghilang seiring dengan melemahnya Kesultanan Banten di bawah kekuasaan Sultan Rafiudin. Kesenian debus muncul lagi pada tahun 1960-an sampai sekarang.

Kesenian debus merupakan kesenian khas asal Banten yang sejatinya harus dilestarikan karena memiliki nilai budaya yang tak ternilai harganya. Khusus bagi warga Banten sendiri dan umumnya bangsa Indonesia. Mari kita jaga Kesenian Debus sebagai aset budaya nasional sehingga generasi mendatang tetap dapat menikmati kesenian debus tersebut.

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Debus_(seni)

https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-592132270/mengenal-debus-kesenian-tradisional-khas-banten-jadi-daya-tarik-wisatawan

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/debus-kesenian-tradisional-masyarakat-banten/

Penulis adalah pengamat sosial dan praktisi pendidikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap

28 Aug
Balas



search

New Post