Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Harus Memaafkan?
FinansialKu

Mengapa Harus Memaafkan?

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sejatinya tidak ada manusia yang tak pernah salah karena bukan malaikat. Manusia pun bukan setan yang selalu melakukan kesalahan.

Saat seseorang melakukan kesalahan terhadap kita atau sebaliknya, sejatinya kita harus bersedia untuk memaafkan. Memaafkan itu mudah diucapkan akan tetapi melakukannya tidaklah mudah karena membutuhkan keikhlasan dan kelapangan dada dalam melakukan.

Seseorang dalam memberikan maaf tentunya memiliki alasan mengapa memberikan maaf. Sejatinya memaafkan atau tidak tergantung besar kecilnya kesalahan yang diperbuat. Faktanya ada pula yang memaafkan atau tidak, tak melihat besar kecilnya kesalahan yang diperbuat.

Memaafkan sejatinya dilakukan harus dengan lapang dada dan penuh keikhlasan. Sebesar apapun kesalahan yang telah dilakukan seseorang pada diri kita, baiknya dimaafkan. Bahkan sekali pun telah melakukan kekerasan fisik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, maaf memiliki arti pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dan sebagainya) karena suatu kesalahan; ampun: minta. Sedangkan untuk kata memaafkan, mengandung arti memberi ampun atas kesalahan dan sebagainya; tidak menganggap salah dan sebagainya lagi. Memaafkan dalam praktiknya tidaklah mudah.

Lalu bagaimana jika suatu kesalahan kecil dilakukan? secara logika seharusnya mudah memaafkan. Akan tetapi praktiknya ada juga karena kesalahan kecil yang dilakukan ternyata sulit memaafkan. Artinya kondisi tersebut pada akhirnya kembali kepada karakter setiap orangnya.

Bagaimana jika kesalahan yang dilakukan besar seperti kekerasan dalam rumah tangga, perampokan, rudapaksa, bahkan pembunuhan. Apakah si korban bersedia memaafkan pelaku? Jika iya, apakah membebaskan dari sanksi hukum? Semuanya dikembalikan pada si korban. Tetap memaafkan tetapi proses hukum dihentikan dengan mencabut laporan atau memaafkan akan tetapi permasalahan hukum tetap berlanjut di pihak kepolisian.

Sesungguhnya memaafkan merupakan akhlak terpuji. Sejatinya pemberi maaf harus tetap mendapatkan dukungan. Terlepas setuju atau tidak dengan keputusan untuk memaafkan itu bukan kewenangan kita. Itu hak setiap orang dalam mengambil keputusan dan kita harus menghargainya sebagai hak pribadi. Marilah menjadi pemaaf.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi!

14 Oct
Balas

Mantab, Pak. Salam literasi.

20 Oct
Balas



search

New Post