Indonesia selama ini menganut 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil banyak. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dimana presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu. Undang-undang pemilu mengharuskan siapapun calon anggota legislatif dan presiden serta wakil presiden dipilih secara langsung dan terbuka oleh rakyat. Selan itu khusus untuk pemilihan presiden dan wakil presiden harus mendapatkan dukungan 20% anggota dewan ditingkat pusat.

Peta politik yang sangat kentara adalah pencalonan bakal presiden dan wakil presiden harus mendapat dukungan 20% di parlemen. Hal itu menyebabkan tidak semua putra terbaik bangsa dapat mencalonkan. Kesemuaya pada akhirnya kembali kepada komposisi dukungan anggota dewan di pusat sehingga mau mencalonkan siapa.

Kondisi kekinian sudah mengerucut kepada tiga calon presiden yang telah dideklrasikan yaitu Anies Baswedan yang diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, kemudian ada Prabowo Subianto yang dicalonkan oleh partai Gerinda dan masih menunggu dukungan dari partai lain untuk.memenuhi 20%, dan yang ketiga Ganjar Pranowo yang diusung oleh partai pemerintah yaitu PDI Perjuangan dan koalisinya.

Jika menakar politik siapa calon presiden dan wakil presiden untuk pemilu tahun 2024, masih melihat peta politik masing-masing lawan. Semuanya tinggal masalah waktu untuk menentukan siapa calon wakil presiden dan dari latar belakang apa. Apakah politisi, nasionali, praktisi, ulama, pengusaha, atau organisasi ke masyarakatkan. Kita tinggal nantikan saja.

Sejatinya saat pemilu 2024 siapapun yang bertarung harus dapat menerapkan pemilu yang jujur dan adil. Siapapun yang terpilih adalah pilihan rakyat untuk kebaikan Indonesia di masa depan. Aamiin.