Semua orang telah mengetahui bahwa waktu itu 24 jam. Akan tetapi ada orang selalu menghitung waktu.

Aktivitas yang banyak membuat seseorang kebingungan mau memperioritaskan yang mana untuk segera dituntaskan. Semua aktivitas di inventarisir dan dirunut mana yang mau didahulukan.

24 jam waktu dalam sehari senantiasa dihitung. Kapan melakukan ini, kapan melakukan itu, waktunya tidak cukup nich, nanti saja jam 10.00, wah nanti saja sore, dan berbagai macam hitungan lainnya.

Kita lupa bahwa kita selalu hitung waktu. Misalnya mau menulis naskah buku. Selama 24 jam waktu yang tepat untuk menulis itu kapan? Apakah saat bangun dini hari ? Setelah sholat subuh, ataukah saat ada waktu luang bekerja, bagaimana kalau sepulang bekerja, habis sholat isya saja, dan hitungan waktu lainnya. Akhirnya kita tidak jadi menulis.

Perlu ketegasan bahwa menghitung waktu bukan solusi. Sebaiknya Istiqomah mau menggunakan waktu jam berapa dan berapa lama. Pasang pengingat apapun bentuknya bisa jam alarm, pengingat di handphone, bahkan orang bisa kita minta pertolongan untuk mengingatkan kita.

Waktu itu bukan untuk dihitung tetapi dimanfaatkan secara efektif dan instiqomah.