Hati merupakan hal pokok dari segala perilaku manusia, jika hati seseorang baik maka perilakunya akan baik, sebaliknya jika hatinya buruk maka akan berakibat buruk juga terhadap perilakunya. Hati merupakan bagian penting dari diri seseorang.

Dalam sebuah hadits, hati dapat menjadi penyebab hancurnya umat Islam dalam suatu masa. Rasulullah bersabda “Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud).

Sejatinya tiap orang memiliki kondisi hati yang berbeda-beda. Apakah hati yang sehat, sakit, bahkan mati. Pertama, hati yang sehat yaitu hati orang yang selamat, membawa kedamaian sehingga dia diberikan keselamatan dari setiap keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah SWT, dan dari larangan-Nya. Orang dengan hati bersih akan terhindar dari rasa ketakutan, frustasi dan perasaan-perasaan buruk lainnya. Kedua, hati yang sakit yaitu hati yang dikendalikan oleh hawa nafsu. Hati jenis ini memiliki kehidupan tetapi punya masalah di dalam dirinya. Orangnya memiliki kecintaan terhadap hawa nafsunya. Akibatnya, ada usaha dari dirinya untuk memuaskan hawa nafsunya. Orang dengan hati yang sakit memiliki perasaan iri hati, arogan, sombong, gila hormat, korup, dan hal-hal yang merusak lainnya. Ketiga, hati yang mati ialah hati yang tidak memiliki kehidupan dan tidak mengenal Allah SWT. Orang dengan hati ini akan memuaskan apa yang disukainya. Bila perbuatan tersebut bisa menimbulkan murka Allah SWT, dia tidak peduli karena hanya peduli pada kepuasan nafsunya. Semoga kita senantiasa memiliki hati yang sehat dan terhindar dari penyakit hati atau bahkan terhindar dari hati yang mati.

Menurut Imam Ibnu Qoyim, ada cara mengatasi penyakit hati yaitu: Pertama, membaca Al-Qur'an dan tadabbur (merenungkannya). Kedua, rajin mengosongkan perut (shaum). Ketiga, mendirikan shalat malam (tahajud). Keempat, merendahkan diri di hadapan Allah SWT (dengan do'a dan dzikir).

Semoga Allah SWT menjadikan hati kita sehat dan senantiasa dalam lindungan-Nya. Sebagai manusia biasa, saat hati kita sedang sakit harus terus berupaya menyembuhkannya. Melakukan berbagai aktivitas yang merupakan obat hati. Sehingga kita senantiasa menjadi umat-Nya yang beriman dan bertaqwa. Aamiin.