Pasar Malam Solusi Para Pedagang Pasar Tradisional Bertahan Hidup
Zaman now dunia jual beli mengalami berbagai perubahan. Pasar tradisional mulai ditinggalkan pembeli. Minimarket sudah banyak terdapat di jalan-jalan sempit perkampungan. Para pedagang kecil sudah banyak yang gulung tikar.
Perkembangan teknologi informasi berbasis internet menjadikan internet sebagai arena jual beli berbasis virtual dengan transaksi menggunakan uang elektronik. Hanya dengan mengunakan smartphone semua aktivitas belanja dapat dilakukan hanya dengan tekanan jari tangan untuk pemesanan dan pembayaran transaksi.
Berbagai pedagang pasar tradisional memiliki ide dengan menjemput bola. Datang langsung ke lokasi pembeli. Caranya para pedagang menginventarisir lokasi kampung-kampung atau perumahan se kabupaten Tangerang yang memiliki lapangan luas atau jalan utama yang lebar bisanya di muka depan kompleks perumahan.
Para pedagang tersebut secara berkelompok berjualan di tempat yang telah mereka pilih berdasarkan strategisnya tempat. Perbandingannya jumlah lapak pedagang sama dengan jumlah pedagang.
Jenis dagangan beranekaragam seperti berbagai jenis sayuran, buah-buahan, sandal, seragam sekolah, baju muslim, sepatu, tas, perlengkapan dapur, pakaian, berbagai jenis makanan, dan lain sebagainya. Semuanya serba ada dengan harga yang relatif terjangkau pembeli.
Para pedagang tersebut berjualan setelah ashar sampai dengan jam 22.00. Berjualan dengan mobilisasi dari satu tempat ketempat lain, dari satu malam ke malam lain dalam waktu seminggu. Misalnya setiap malam Senen pasar malamnya perumahan bukit gading Balaraja, besoknya di Kampung Pos Sentul, dan lain sebagainya.
Pasar malam ini berbeda dengan konsep pasar malam keliling yang disertai dengan berbagai mainan anak seperti komedi puter, permainan gelang, motor tong setan, dan lain sebagainya.
Konsep pasar malam di daerah saya inisiasi para pedagang pasar tradisional di pasar kampung, pasar desa, dan pasar kecamatan. Nota Bene pasarnya becek, kotor, dan berbau.
Perlu diapresiasi konsep pasar malam dengan konsep keliling selama malam senin sampai dengan malam minggu dengan berpindah-pindah tempat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya para pedangan pasar tradisional bertahan hidup dengan profesi mereka yang selama ini dilakukan untuk menghidupi anak dan istrinya sebagai pedagang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar