Suku Betawi adalah penduduk asli Jakarta. Sebagai tuan rumah tawaran pengembang untuk membeli tanah dengan harga berapapun akan dibeli.

Masalah menjual tanah atau tidak dikembalikan lagi kepada pemilik tanah, apabila nasionalisme ke betawiannya kuat ditawar berapapun tanah tidak dijual. Lain ceritanya ketika banyak kebutuhan sedangkan mata pencarian tidak stabil maka tanah dijual kepada etnis lain seperti Cina, Madura, Banten, dan lain sebagainya.

Suku-suku betawi yang menjual tanahnya akhirnya mencari tanah pengganti dipinggiran Jakarta seperti Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Saat mereka akan kekampung halamannya seolah bertamu ke tanah kelahirannya sendiri.

Sebuah resiko pengembangan wilayah. Alhamdulilah ada inisiatif pemerintah untuk membuat cagar budaya yang disebut Bale Lambang. Wilayah ini dipertahankan ke khas anak Betawinya sehingga tidak diperbolehkan merubah lingkungan alam dan budaya penduduknya.

Pada wilayah tersebut lahirlah berbagai budaya Betawi yang tetap dipertahankan sampai sekarang seperti lenong Betawi, pengrajin ondel-ondel, kuliner-kuliner khas Betawi, dan lain sebagainya.

Semoga berbagai budaya bangsa yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia dapat terus dipertahankan bahkan dilestarikan serta dikembangkan supaya tidak punah. Sehingga keragaman budaya Indonesia dapat terus dipertahankan dengan semangat "Bhineka Tunggal Ika" artinya berbeda tetapi tetap satu jua.