Mul yani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantanganku di hari ke -7 Salahkah aku?

Tantanganku di hari ke -7 Salahkah aku?

Sudah takdirku untuk menjadi seorang guru yang berada di salah satu pinggiran kota.Tentu dengan segala keterbatasan yang ku miliki sebagai insan yang tak luput dari jauh di katakan yang namanya sempurna, akan tetapi aku harus selalu semangat demi kemajuan pendidikan yang ku geluti. Khususnya mencetak generasi yang berkualitas dan ke depannya penuh kompetensi.

Aku di tugaskan untuk menjadi wali kelas VI (enam) di sekolahan tersebut, dan hal inilah merupakan tanggung jawab akhir dari sebuah perjalanan seorang guru sekolah dasar yang akan mengantar anak didikku menuju gerbang yang akan membahagiakan kedua orang tuanya sekaligus akan membantu biaya yang di keluarkan kedua orang tuanya apabila nanti anak didikku mencapai hasil yang sesuai dengan target dari yang di dambakan.

Sudah menjadi standar seorang guru untuk mengantar peserta didiknya mencapai , menggapai harapan dan cita - cita anak didik beserta orang tua yaitu selain dari nilai pengetahuan yang di dapati akan tetapi tidak mengeyampingkan nilai - nilai karakter sebagai pondasi adab, sopan santun dan beretika.

"pentang, plenting," bunyi suara handphone dari wa yang tersampaikan Pada waktu sore itu. Akupun bergegas mengambil handphone dan mengklik tombol ternyata ada satu pesan dari orang tua group kelas, yang menanyakan tentang prihal yang ku berikan tugas kepada anaknya.

Ku baca dan ku pahami apa itu isi dari kiriman wa tersebut, sambil ku mengernyitkan alis dan sedikit menyipitkan kedua mataku agar lebih fokus kepada pertanyaan tersebut. Akan tetapi alangkah terkejutnya diriku, bercampur kecewa dan sedih ternyata apa yang ku tugaskan kepada anak didik ku ternyata tidak di setujui oleh orang tua wali tersebut.Bak gayung bersambut dan dengan dada yang penuh gemuruh ku balas wa tersebut, dan ku katakan " kalau tugas pekerjaan rumah yang aku berikan bukan untuk membuat anak terbebani, akan tetapi di situlah guru akan melihat sejauh mana tanggung jawab anak didiknya akan tugas dan sekaligus mengajarakn amanah kepada mereka untuk menepati janji dan komitmen bahwa anak didik harus belajar sebagai bentuk kewajibannya sebagai seorang pelajar." setelah wa selesaia ku ketik aku kirim balik. Sambil menggerutu dan kesal. Tetapi di sisi waktu kekesalan aku kilas balik lagi yang di kirim orang tua tadi. Tak lama kemudian orang tua tersebut membalas lagi di group orang tua kelasku dan ku buka dan ku baca lagi, "pokoknya saya protes bu, masak anak mau TRY OUT masih harus mengerjakan PR, seharusny ibu berpikir nanti anak terlalu capek dan lelah otaknya." katanya . kemudian akupun melanjutkan balasan dan aku katakan bahwa "PR yang ku berikan sudah sesuai dengan kisi - kisi soal yang akan di TRY OUT, supaya keesokan hari ketika TRY OUT minimal akan membantu anak dalam menjawab pertanyaan." Aku kirim balik...dan seterusnya saling jawab dan berbalas yang membuat darah di kepalaku semankin mengalir kencang." Aku pikir orangtua yang seperti ini tidak mendukung kesuksesan anaknya, pada hal dengan anaknya belajar dengan baik maka akan menghasilkan nilai yang baik dan tentu akan menyumbang bantuan biaya kepada orang tua ,apalagi dengan bangganya kalau anaknya bisa masuk ke jenjang sekolah lanjut yang di damba.

Dari kata - kata yang tidak menyenangkan dan memanasi daun telingaku dan di kirim pula melalui wa group , bagiku i i adalah suatu semacam kuda - kuda untuk semankin membuatku untuk meningkatkan kompetensiku sebagai seorang guru. Kalau di pikir - pikir ini sungguh menyakitkan kejadian yang menusuk hati , ternyata niat baik , pikiran positif yang kita miliki belum tentu di terima sepenuhnya baik dan cocok bagi salah satu dari sekian banyak orang.

Setelah kejadian itu semankin menguatkan ku bahwa itu merupakan suatu tantangan dalam pekerjaaanku sebagai guru yang benar - benar harus bersikap lebih profesional , di mana mendidik, mengarahkan, membimbing, mengevaluasi, menumbuhkan sikap karakter yang baik kepada anak didik adalah tugas guru meskipun kebaikan yang kita sebarkan mendapat hujatan dan di pandang sebelah mata.

"Ya...Allah hambamu memohon bimbinglah selalu ke jalan yang benar. Dan jadikan anak didikku sebagai ladang amal baik bagiku ketika di antara jari jemari tangannya menggapaiku menuju Jannah - Mu."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar bu, tetap s4mnagat

20 Feb
Balas



search

New Post