Literasi Sekolah
Lima Strategi Literasi Sekolah
Oleh : Mulyoto,S.PdI,M.Pd.
Literasi merupakan ruh dari sekolah. Jika literasi pada suatu sekolah jalan ditempat atau tidak berkembang maka sudah hampir dipastikan sekolah tersebut tidak akan mampu bersaing dengan instansi lain. Jika sudah demikian maka akan memperoleh siswa yang sedikit dan berimbas pada peroleh dana BOS. Literasi sekolah adalah sebuah program gerakan untuk mendorong tumbuhnya budaya literasi membaca dan menulis bagi siswa di sekolah. Dan sekolahpun harus menjadi garda terdepan untuk menumbuhkan literasi. Untuk mewujudkan literasi sekolah yang berkembang dan maju maka dibutuhkan stategi literasi sekolah.
Pengertian strategi menurut KBBI adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Gerakan literasi sekolahpun sudah dicanangkan kemendikbud lewat Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 yang menggagas program penumbuhan budi pekerti. Bahkan saat ini gerakan ini telah dijadikan sebagai program utama dari Kemdikbud di bawah Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah yang akan dijalankan dengan secara masif, terstruktur dan berkelanjutan pada semua sekolah di Indonesia. Sekali lagi sekolah hendaknya menjadi lembaga formal yang menjadi yang terdepan dalam menumbuhkan budaya literasi yang berkesinambungan.
Untuk mencapai hal yang demikian, Beers, dkk. (2009) dalam buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction, menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah yaitu antara lain, Pertama Mengkondisikan lingkungan fisik sekolah ramah literasi. Dalam hal ini sekolah seharusnya menjadi “surga” bagi anak – anak setiap hari. Tidak seperti dulu yang kegiatan belajar mengajar seperti dalam penjara selalu didalam kelas dan anak – anak ketakutan serta bosan. Sekolah hendaknya menjadi taman bagi para siswa. Kedua, Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat. Sekolah seharusnya mempunyai komitmen dalam menjalankan program literasi. Kepala sekolah sebagai figur pimpinan hendaknya memiliki wawasan dan visi yang literat Ketiga, Mengupayakan Keterlibatan Lingkungan Sosial dan Masyarakat dalam Gerakan Literasi Sekolah Masyarakat dalam hal ini melalui komite sekolah hendaknya dilibatkan dalam program literasi yang dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah secara aktif.
Untuk mewujudkan cita – cita literasi sekokah maka ada beberapa kegiatan nyata yang dapat dilakukan antara lain. Pertama Budaya membaca dilakukan secara rutin di dalam kelas setiap hari Senin sampai dengan Rabu, berlangsung selama 10 – 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai di bawah bimbingan guru yang mengajar pada jam pertama. Adapun Khusus hari Jumat diisi dengan kegiatan membaca Surah Yasin secara bersama – sama. Kedua, Membuat Kontrak Baca. Untuk mengontrol dan memotivasi peserta didik dalam kegiatan literasi ini, peserta didik harus membuat kontrak baca. Kontrak baca dibuat setiap awal bulan untuk satu judul buku. Peserta didik diberi waktu untuk membaca buku tersebut selama satu bulan. Di akhir bulan, peserta didik harus melaporkan kontrak baca tersebut kepada tim penilai kegiatan literasi.Ketiga, Membuat rangkuman buku. Peserta didik harus membuat rangkuman setiap buku yang telah dibacanya selama satu bulan. Rangkuman ditulis di buku khusus literasi yang telah disiapkan. Rangkuman tersebut dikumpul setiap akhir bulan kepada tim penilai literasi. Tim penilai akan membaca rangkuman tersebut dan memberikan penilaian. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan menulis peserta didik khususnya dalam menulis rangkuman. Keempat, Menata Perpustakaan. Dengan perpustakaan yang tertata rapi, maka peserta didik akan merasa senang dan nyaman ketika berada di dalamnya. Kelima, Menyediakan Bahan Bacaan Bervariasi. Agar tidak membosankan, buku-buku bacaan di perpustakaan diupayakan selalu update. Salah satunya, dengan cara membeli buku bacaan baru dengan menggunakan dana BOS ataupun sumbangan dari peserta didik dan komite sekolah.
Demikian 5 strategi Literasi Sekolah yang mungkin bisa diterapkan dalam instansi para pembaca dan bisa menjadi referensi atau acuan dalam menerapkan gerakan litarsi sekolah untuk menjadikan sekolah yang unggul serta mampu mecapai visi – misi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap jiwa...Mari kita lejitkan Budaya Literasi dengan Saling Kunjung Saling Sapa.. Sukses Selalu Sahabat..