Munira Dharma Ningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BERKAH HUJAN

BERKAH HUJAN

Angin berhembus sangat kencang. Suaranya yang menderu membuat suasana semakin mencekam. Pohon-pohon di pinggir sawah meliuk-liuk diterpa angina. Awan di sisi barat yang menggantung perlahan mulai berkumpul mengikuti angin. Matahari perlahan bersembunyi. Langit mulai berwarna abu-abu. Angin bertambah kencang. suasana pun mulai gelap. Ghina hanya berani menatap ke luar rumah melalui jendela kamar. Perlahan air mulai turun. Sebenarnya Ghina suka sekali mandi di kala hujan. Tapi karena hari mulai beranjak petang dan angin yang kencang, ia buang keinginannya itu.

Tiba-tiba bunyi petir menggelegar. Ghina kaget. Segera dia menutup telinganya dan berlari ke dapur. Ada ibu di sana sedang mencuci piring. Ghina memeluk ibunya.

“Kita di kamar aja, Bu,” rengek Ghina kepada ibu.

“Ghina sayang, tunggu sebentar ya! Sedikit lagi cucian ibu selesai,” Ibu meninggalkan cucian piringnya sejenak untuk menenangkan Ghina.

“Kalau kamu takut, baca buku cerita atau menggambar saja.. “ senyum ibu membuat rasa takut Ghina hilang.

Ghina mengambil buku gambar di lemari. Dia mulai menggoreskan coretannya. Dia menggambar karakter film kartun Spongebob. Mulai dia asyik dengan coretannya itu. Dia lupa dengan ketakutannya tadi.

Hujan turun bertambah deras. Gaduh air yang mengalir ke atap mulai terdengar menggerutu. Bila hujan mengguyur, semua orang terkurung di balik rinai air.

Ibu Ghina sudah menyelesaikan pekerjaannya di dapur. Ghina masih sibuk menggambar. Ibu menemani Ghina sambil mengobrol. Ghina memperlihatkan hasil coretannya. Coretan yang bagus, apalagi karya yang lahir dari anak seumur Ghina yang masih kelas dua SD.

“Aku tidak suka kalau hujannya deras banget, Bu. Aku jadi takut” Ghina mengemasi buku gambar dan peralatannya.

“Hujan itu rahmat dari Allah Sang Maha Pencipta. Kita gak boleh membeci hujan. Walau kadang memunculkan masalah banjir jika hujan turun sangat deras dan lama, tapi hujan memberikan manfaat untuk kita semua. Alam akan gembira bila turun hujan. Sawah mulai tergenang air dan siap untuk ditanami. Tumbuhan yang kering mulai segar kembali. Cuaca juga akan sejuk tidak panas seperti di kala kemarau. Sungai-sungai yang mengering mulai tergenang. Ikan-ikan dan tumbuhan di sungai pasti senang,” kata Ibu.

Ibu juga menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu melakukan sesuatu dan berdoa di saat terjadi hujan dan cuaca buruk seperti angin besar dan awan gelap. Beliau menyingkapkan baju saat turun hujan agar mendapat berkah dari guryuran air hujan. Terutama pada awal musim hujan.

Hujan semakin menjadi. Gemuruh yang menggelegar menggetarkan kaca jendela rumah. Satu jam hujan tak kunjung reda. Mungkin karena siang tadi matahari sangat terik. Mampu mengumpulkan uap air yang banyak.

“Saat hujan, kamu bisa membaca doa 'Allaahumma shayyiban nafi’an'. Yang artinya “ Ya Allah, curahkan air hujan yang bermanfaat” lanjut Ibu.

Ghina meminta ibu mengulangi doa tadi dan menirukannya.

“Mengapa kalau awan berkumpul akan turun hujan, Bu?” sederet kalimat tanya muncul dari bibir gadis mungil itu.

“Ketika panas terik matahari, seluruh air yang ada di bumi menguap. Baik itu yang ada di sungai, laut, selokan , kolam ikan, air yang ada di baju yang sedang di jemur atau apa saja. Uap air itu naik ke langit dan menjadi titik air di langit. Setelah titik air itu banyak akan menyebabkan perubahan warna pada awan. Angin yang berhembus membawa awan untuk berkumpul. Ahirya air yang terdapat pada kumpulan awan akan jatuh ke bumi. Hal itu karena awan sudah tidak muat lagi menampung air hujan, “ Ibu tersenyum menatap Ghina. Ia menjelaskan bagaimana proses terjadinya hujan.

Ghina sangat puas dengan penjelas ibu. Ghina mulai menikmati suasana kala itu dan tidak merasa takut lagi. Hari semakin gelap. Hujan di luar mulai reda. Redanya hujan sungguh tiba-tiba. Bersamaan dengan adzan Maghrib berkumandang. Ghina dan Ibu besiap untuk berjamaah salat Maghrib. Dia berharap hujan tidak akan turun lagi. Karena ayah belum pulang dari kantornya. Ghina khawair, karena kalau hujan biasanya jalan akan licin. Dalam doanya setelah salat, ia meminta agar ayahnya bisa pulang hari ini dengan selamat. Semoga juga hujan di musim tahun ini tidak menimbulkan bencana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dtnggu coretan pena selanjutnya bu

03 Oct
Balas

Terima kasih, salam literasi

03 Oct



search

New Post