BUJANGKU
Anak bujangku
Sembilan belas tahun berlalu
Tangismu kebahagiaan yang ditunggu
Aku melupakan sakitku
Saat itulah membuncah kebahagiaanku
Begitu juga dengan ayahmu
Anak bujangku
Bergetar aku ketika melihatmu
Air mataku mengalir tak henti saat itu
Walaupun hancur hatiku
Sekuat tenaga aku langkahkan kakiku
Hanya untuk mendekapmu
Anak bujangku
Bibir ayahmu selalu bergetar menyebut namamu
Rasa rindu untuk membelai wajahmu
Hembusan nafasnya untukmu
Dia bisikkan namamu di telingaku
Sebagai amanat untukku
Anak bujangku
Ayahmu tersenyum melihatmu
Dia pasti bangga padamu
Terselip doa ayah di namamu
Selipkan pula nama ayah di doamu
Sebagai wujud baktimu
#Pamekasan 15112021
#FahrizaAdiraAchmad
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu Mun