Munira Dharma Ningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BUJANGKU

BUJANGKU

Anak bujangku

Sembilan belas tahun berlalu

Tangismu kebahagiaan yang ditunggu

Aku melupakan sakitku

Saat itulah membuncah kebahagiaanku

Begitu juga dengan ayahmu

Anak bujangku

Bergetar aku ketika melihatmu

Air mataku mengalir tak henti saat itu

Walaupun hancur hatiku

Sekuat tenaga aku langkahkan kakiku

Hanya untuk mendekapmu

Anak bujangku

Bibir ayahmu selalu bergetar menyebut namamu

Rasa rindu untuk membelai wajahmu

Hembusan nafasnya untukmu

Dia bisikkan namamu di telingaku

Sebagai amanat untukku

Anak bujangku

Ayahmu tersenyum melihatmu

Dia pasti bangga padamu

Terselip doa ayah di namamu

Selipkan pula nama ayah di doamu

Sebagai wujud baktimu

#Pamekasan 15112021

#FahrizaAdiraAchmad

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu Mun

15 Nov
Balas



search

New Post