Mungil, tapi banyak manfaat. Sudah cukup lama menemaniku bekerja. Dulu membeli lagi lapy yang lebih kecil karena agar lebih praktis saja dan disesuaikan dengan saya yang kecil mungil. Lumayan, tidak begitu berat dan bikin sesak tas ranselku. Tidak mudah membawa tas ransel dengan beban yang berat ketika perjalanan ke sekolah. Karena harus naik turun mobil angkutan. Apalagi mobil rombongan guru pantura jenis carry. Mobil seharusnya muat untuk 7-8 orang, malah kadang sampai dua kali lipatnya. Gak kebayang sesaknya.

Sekarang ktika mulai bergeser sedikit ke selatan, lapy mungil ini masih bersamaku. Masih membersamaiku mengajar dan menyelesaikan pekerjaan administrasi sebagai pengajar. Tapi sepertinya dia mulai lelah. Sedikit rewel. Mungkin harusnya ganti lapy ya!

Zaman semakin maju. Teknologipun semakin maju. Begitu juga dalam mengajar. Harus mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi kita berada di masa pandemic, semuanya serba digital. Lelet sedikit kita akan ketinggalan. Seperti si lapy juga mulai lelet. Loadingnya sangat lama kadang bikin gemes. Sudah mulai tidak support lagi dengan bebe,rapa pekerjaanku.

Hari ini lagi pengen melanjutkan tulisanku. Wah si mungil mulai ngambek. Gak mau'On’. Walau sudah dirangsang. Cabut pasang kabel daya dengan stop kontaknya, cabut pasang adaptor dengan kabel dayanya. Tetap aja indikator setrum listriknya nggak nyala. Ini juga terjadi waktu Bimtek Literasi kemaren. Iseng-iseng aku dorong sedikit adaptornya, ahirnya ‘On’. Ternyata harus diberi dorongan. Sudah saatnya dilem biru nih. Biar bisa lanjut menulis.