Hasil tes seleksi PPPK Guru 2021 tahap I sudah diumumkan. Terlihat rona bahagia dari guru honorer yang lulus. Tapi ada juga rona kekecewaaan bagi peserta yang tidak lulus. Mereka berharap masih bisa lulus di tahap II dan III.

Sebelum pelaksanaan tes seleksi PPPK Guru 2021, saya bersama teman-teman Instruktur PGRI Smart Learning And Character Certer (PSLCC) Pamekasan mengadakan Bimtek Persiapan tes seleksi PPPK, untuk mempersiapkan para guru honorer di Kabupaten Pamekasan menghadapi tes seleksi PPPK Guru 2021. Kegiatan ini berjalan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2021. Pelaksanaan Bimtek ini diadakan secara daring dan tatap muka. Untuk try out seleksi PPPK Tahun 2021 diadakan secara daring dan pembahasan soal-soal try out serta kiat-kiat husus menjawab soal diadakan secara luring atau tatap muka. Soal-soal yang diberikan adalah soal-soal kompetensi pedagogik, majarial dan sosiokultural. Untuk kompetensi teknis tidak kami berikan karena kami para Instruktur PSLCC berasal dari guru dengan jenjang pendidian yang berbeda, yaitu guru SD, SMP dan SMA. Selain itu kami sudah percaya bahwa guru honorer sudah punya kemampuan teknis sesuai dengan yang diampu selama ini.

Antusias guru honorer untuk mengikuti Bimtek Persiapan tes seleksi PPPK sangat besar. Apalagi kegiatan ini diadakan secara gratis. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan usulan PGRI kecamatan masing-masing. Peserta dari setiap kegiatan selalu banyak. Ada harapan besar dari para guru honorer dengan kegiatan ini. Semangat yang kami lihat di setiap kegiatan membuat kami para instruktur yang mendampingi mereka juga lebih semangat. Kami selalu membesarkan hati mereka, dengan usaha dan doa insyaallah semua akan dimudahkan. Kami juga meyakinkan mereka bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat para guru honorer yang akan ikut tes seleksi PPPK 2021.

Pelaksanaan tes seleksi PPPK 2021 untuk jabatan guru yang dilaksanakan pada 13 sampai 18 September 2021 dilaksanakan secara online. Pelaksanaan tes tersebut menyisakan banyak cerita. Terutama bagi guru honorer yang berusia sudah di atas 50 tahun ke atas. Bahkan ada yang pensiun kurang dua tahun. Ada yang harus tertatih-tatih bahkan digendong untuk hadir ke tempat ujian. Kisah lain, sang guru bertemu dengan muridnya yang kini sudah menjadi PNS dan pengawas tes PPPK. Mereka juga harus menempuh perjalanan yang jauh dan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tes. Tapi mereka tetap semangat mengikuti tes seleksi PPPK 2021 untuk jabatan guru. Karena ini adalah kesempatan untuk memperbaiki penghasilannya. Upah sebagai guru yang diterimanya selama ini dirasakan tak cukup untuk menghidupi keluarganya.

Banyak guru honorer lansia yang tidak melampui passing grade saat mengikuti tes PPPK. Mereka kesulitan ketika tes online yang menggunakan perangkat computer. Mereka berharap ada kebijakan khusus bagi para pengabdi seperi mereka yang sudah puluhan tahun mengajar.

Jelang pengumuman kelulusan PPPK guru 2021, perasaan seluruh guru honorer peserta tes tahap I campur aduk. Ada yang cemas, tidak bisa tidur, deg-deggan hingga mual. Kadang saking cemasnya ada yang penyakit lambungnya kumat.

Banyak guru honorer yang mengikuti tes seleksi PPPK Guru 2021 tahap I mendapatkan nilai murni kompetensi teknis di bawah pasing grade. Sedangkan kompetensi manajerial, sosiokultural, dan wawancara melebihi nilai ambang batas PPPK guru 2021. Mereka tentunya berharap dari nilai tambahan afirmasi kompetensi teknis dan jumlah formasi di sekolah masing-masing.

Pengumuman hasil tes seleksi PPPK Guru 2021 tahap I mengalami beberapa kali penundaan. Jadwal pengumuman awalnya dilakukan tanggal 24 September 2021 sesuai jadwal yang ditetapkan Panselnas. Seperti yang dijabaran Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Iwan Syahril dalam Rapat Kerja X DPR RI Kamis 23 September 2021, beliau menjelaskan alasan penundaan pengumuman kelulusan PPPK guru 2021 tahap I.

Pertama, karena Panselnas masih memproses pengolahan data hasil tes PPPK guru yang dilaksanakan 13 sampai 18 September 2021

Kedua, ada sejumlah masukan dari berbagai kalangan termasuk Komisi X DPR RI untuk penambahan afirmasi.

Kemendikbudristek Nadiem Makarim sepakat dengan Komisi X DPR RI untuk menambahkan afirmasi kepada guru honorer yang dilihat dari masa kerja, usia serta melihat kondisi daerah. Selain itu Kemendikbudristek juga mempertimbangkan masukan dari pakar-pakar pendidikan tentang pentingnya menjaga intergritas proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa Indonesia.

Pada tanggal 8 Otober 2021 nilai ambang batas atau passing grade untuk PPPK Guru untuk seleksi Kompetensi Tahap I, akhirnya diturunkan oleh pemerintah. Kabar ini tentunya angin segar bagi guru honorer yang mengikut tes seleksi PPPK Guru 2021. Terutama Guru honorer yang berusia di atas 50 tahun. Untuk kompetensi teknis, seluruh guru honorer usia 50 tahun ke atas, passing grade ditiadakan.

Ahirnya tanggal 9 Oktober 2021diumumkan sebanyak 172.329 guru honer lolos seleksi pertama PPPK 2021. Untuk yang tidak lulus seleksi tahap pertama tidak usah berkecil hati. Karena masih bisa mengikuti seleksi di tahapa kedua dan ketiga. Untuk mengisi formasi yang belum terisi dari 506.252 formasi yang disepakati pemerintah daerah dan pemerintah pusat.