Munira Dharma Ningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PRESTASI DARI YANG TERSISA

PRESTASI DARI YANG TERSISA

Bel istirahat berbunyi. Nampak wajah-wajah gembira siswa kelas enam. Apalagi setelah selama satu jam mereka mengerjakan soal-soal matematika. Seperti mereka aku juga memanfaatkan waktu istirahat ini. Siswa bermain di halaman sekolah. Aku menuju ke ruang guru.

Teman-teman guru lainnya sudah ada di ruang guru. Seperti biasa obrolan tentang siswa atau kesulitan menghadapi mereka seringkali menjadi bahan percakapan kami. Waktu istirahat di ruang guru juga sering kami manfaatkan juga untuk berbagi pengamalaman dalam mengajar. Terutama guru-guru senior, mereka sudah memiliki masa kerja yang lama. Pengalaman mereka sangat berharga bagi kami.

Tiba-tiba telepon berdering. Kulihat nama Bapak pengawas yang tertera di telpon. Ada sejuta pertanyaan yang ada di benak ini. Apalagi aku guru baru di sekolah ini.

“Ibu Nita, Anda terpilih sebagai peserta Olipiade Sains Guru SD utusan dari Cabang Dinas Palengaan,” terdengar suara Bapak Pengawas dari sana.

Tanpa basi-basi saya jawab, “Iya, Bapak.”

“Ibu mau mengikiuti lomba mata pelajaran apa?” tanya Bapak Pengawas.

“Matematika, Bapak,” aku sebutkan mata pelajaran yang kupilih.

“Untuk matematika sudah ada yang memilih, Bu. Ibu pilih mata pelajaran yang lain saja,” begitu penjelasan Bapak Pengawas.

Dari mata pelajaran yang saya pilih yaitu matematika atau IPA ternyata sudah ada guru yang mimilih keduanya. Aku diminta untuk menunggu kabar dari beliu, karena tiga mata pelajaran yang tersisa juga masih ditawarkan kepada guru-guru lain yang mengikuti lomba.

Telepon berdering lagi. Bapak Pengawas memberitahukan bahwa dari tiga mata pelajaran yang tersisa, untuk lomba mata pelajaran IPS tidak ada guru yang siap untuk mengikutinya. Ahirnya aku diminta sebagai utusan dari Cabang Dinas Palengaan mengikuti OSN Guru Kabupaten Pamekasan untuk mata pelajaran IPS.

Sebenarnya mata Pelajaran IPS bagi saya adalah mata pelajaran yang sulit. Karena itu ketika SMA dulu aku memilih kelas Biologi. Hafalanku tidak sekuat teman-teman IPS. Aku sering terkagum-kagum kepada guru sejarah, ketika memberikan materi pelajaran. Tanpa pegang buku, beliau lancar menyebutkan tanggal, tempat, tokoh serta peristiwa sejarah. Karena terkesima dengan beliau aku menyukai pelajaran ini.

Seorang guru sekolah dasar adalah guru kelas. Yang mengampu semua mata pelajaran. Jadi kami harus memiliki kemampuan semua mata pelajaran yang diberikan untuk siswa SD. Tapi entah mengapa, mereka menolak ketika diminta mengikuti lomba mata pelajaran IPS. Malah mata pelajaran Matematika yang menjadi pilihan favorit di antara kami.

Setelah jam pelajaran usai, aku ke perpustakaan. Tanpa buang waktu saya kumpulkan buku-buku IPS dari kelas empat sampai kelas enam. Tentunya juga buku penunjang lainnya. Aku mengulang kembali memoriku tentang pelajaran ini. Karena selama tujuh tahun di tempat mengajar sebelumnya aku mengajar kelas awal.

OSN Guru SD ini akan dilaksanakan tiga hari lagi. Waktu yang singkat untuk mempersiapkannya. Aku pelajari materi IPS SD. Aku sadar hafalanku tidak kuat kalau hanya membaca satu kali. Tapi setidaknya aku memiliki bekal nanti ketika mengikuti lomba.

Sambil lalu aku buka aplikasi facebookku. Sekedar membaca status teman-teman facebook. Ternyata ada yang membuat status tentang lomba yang akan aku ikuti. Ada yang bertanya tentang kumpulan soal mata pelajaran yang akan diikuti. Tak sedikit pula yang memberi semangat mengikuti lomba.

Ada panggilan telepon dari sahabatku. Sahabat yang ada di pulau seberang. Tapi kami masih sering ngobrol walau hanya lewat telepon. Sekedar menanyakan kabar atau curhat.

“Lagi sibuk apa, Nita?” pertanyaan Dara setelah kami saling menanyakan kabar.

“Ini, lagi sibuk nyiapin materi untuk ikut Olimpiade Sains Nasional Guru SD. Aku kebagian mapel IPS,” jawabku

“Wah … anak sains ikut lomba mata pelajaran IPS,” ujarnya. Dara tahu latar belakang pendidikanku karena karena kami bersahabat sejak SMA.

“Itu kan dulu, Ra. Kalau sekarang aku mengajar di SD, semua mata pelajaran harus dikuasai. Itulah hebatnya guru SD,” begitu penjelasanku pada Dara.

“He… Iya juga. Tapi aku yakin kok kamu bisa. Semangat ya! Semoga dapat juara. Ok, selamat belajar, Bu Guru!” Dara menyudahi obrolan kami.

Selain Dara sahabatku, guru-guru di tempat aku mengajar juga memberiku semangat untuk mengikuti lomba ini. Tentunya kepercayaan mereka tidak boleh aku sia-siakan. Aku juga harus semangat dan optimis.

Tiga hari kemudian, tibalah waktu pelaksanaan OSN Guru. Lomba ini dilaksanakan di salah satu SMK di Kabupaten Pamekasan. Saat aku tiba di sana ternyata sudah banyak peserta yang sudah datang. Pelaksanaan lomba masih kurang lima belas menit. Setelah register ulang, aku temui teman-teman guru pantura yang kebetulan juga ikut lomba OSN Guru ini. Hampir satu tahun, sejak dimutasi ke sekolah yang baru, aku tidak bertemu dengan mereka.

OSN Gurupun dimulai. Tas dan handphone dikumpulkan ke pengawas ruang. Hanya tersisa alat tulis di meja kami. Soal segera dibagikan. Serratus soal pilihan ganda. Ternyata soal yang diberikan lebih banyak tentang sejarah. Materi yang didapatkan ketika aku SMA. Lumayan tidak begitu susah. Materi yang kupelajari dari buku-buku IPS SD kelas tinggi juga membantu untuk menjawab beberapa soal yang ada.

Batas waktu menjawab soal tinggal sepuluh menit lagi. Kutinggalkan lembaran soal dan jawaban dimeja. Sementara peserta lain ada yang sudah ke luar ruangan lomba lima belas menit sebelum aku. Dalam benakku mereka cukup siap menghadapi lomba ini. Dalam waktu yang tidak lama mereka mampu menyelesaikan soal yang diberikan.

“Gimana Mbak Nita?” temanku Yana menyapaku.

“Apanya?” aku balik nanya kepada Yana.

“Soal tadi. Aku banyak yang gak bisa jawab,” Yana juga berada di ruangan yang sama denganku, di ruang IPS.

“Lumayan, masih banyak yang bisa kujawab. Tapi benar atau tidaknya aku gak tau. Kita tunggu aja hasil pengumumannya. Aku pulang, ya!” uajrku seraya menjabat tangannya.

Segera aku menuju parkiran. Si hitam sedang menungguku di sana. Kunyalakan mesin sepeda motorku. Masih pukul sepuluh. Tapi cuaca sangat panas. Bikin gerah dan haus. Semangkok es kacang ijo sepertinya lumayan untuk menghilangkan hausku. Aku tinggalkan tempat itu untuk balik ke rumah. Tapi tentunya mampir dulu untuk membeli es kacang ijo di tempat langgananku. Untung belum ramai pembeli. Jadi bisa cepat pulang ke rumah.

Kamar adalah tempat yang nyaman tuk beristirahat . Cuaca panas hari ini lumayan membuatku merasa lelah. Kurebahkan tubuhku. Aku masih teringat lomba yang kuikuti tadi pagi.Aku berharap ada kabar yang menggembirakan nanti. Kalaupun tidak, itu tidak masalah. Yang penting aku sudah berusaha melakukan yang terbaik, hasilnya aku pasrahkan kepada yang Maha Kuasa.

Aku terbangun dari tidurku. Tepatnya tertidur. Salat dzuhur belum kutunaikan. Sudah pukul setenga dua. Setelah melaksanakan salat dzuhur, aku ambil handphoneku. Ada pesan di messenger. Dari Nurma sahabatku. “Selamat ya, Nit!” Ada lampiran foto nilai dari OSN Guru tadi pagi. Namaku tertera di baris paling atas. Setengah tidak percaya, aku lihat lagi foto itu.

Ternyata banyak pesan masuk di WAku. Teman-teman guru memberi ucapan selamat atas prestasi yang kudapat. Kepala Sekolah di tempat aku mengajar memberi ucapan selamat dan berterima kasih sudah memberikan yang terbaik untuk sekolah kami.

Inilah yang Tuhan berikan padaku. Yang menurutku tiak mungkin, bagi Tuhan tidak. Semuanya bisa terjadi. Ternyata aku bisa berprestasi di pelajaran yang menurutku bukan kemampuanku. Memanfaatkan kesempatan yang ada, kerja keras dan doa itu kuncinya. Prestasi ini bukan hanya untuk aku. Tapi ini adalah prestasi bagi semua teman-teman guru SD yang ada di Kabupaten Pamekasan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu Mun. Sehat dan sukses selalu

19 Nov
Balas

Terima kasih, bapak sudi. Semoga kita semua sehat

20 Nov



search

New Post