Muniri, M.HI

Salah satu pengajar di STAI Al-Hamidiyah Bangkalan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Review Film LION: Yang Terdalam, dan yang Tersisa Hanya Cinta pada Sesama

Review Film LION: Yang Terdalam, dan yang Tersisa Hanya Cinta pada Sesama

Ini film berdasar kisah nyata, pasangan suami-istri dari negara Austria. Mereka mengadopsi anak dari Bengali India.

Suami-istri ini, mempunyai cara pandang unik. Mereka mengadopsi anak bukan karena tidak bisa punya anak, melainkan memilih dengan sadar untuk tidak mempunyai anak, dan lebih memilih untuk mengadopsi anak yang terpisah dari keluarganya, keleleran di pinggir jalan, stasiun-stasiun kereta api.

Dua anak yang diadopsi, dibesarkan seperti anak sendiri, curahan kasih sayang yang sama dan utuh bagi dua anaknya. Suatu ketika, setelah anak-anaknya dewasa, salah satu dari mereka kuliah dan teman kuliahnya ada yang berasal dari India. Kenangan sewaktu kecil terpantik, hingga ia berkeinginan untuk mencari Ibu, kakak, dan adiknya yang diyakini masih hidup, namun ia merahasiakan dari Ibu angkatnya.

Begitu Ibu angkatnya mengetahui, justru mendukung mencari dan menemukan Ibu kandung, kakak, dan adiknya. Akhirnya, mereka bertemu, namun sayang kakak yang dikasihinya sudah lama meninggal, tinggal Ibu dan adiknya.

Di film ini, disamping saya mencerna kisahnya, saya juga mengamati latar film ini, khususnya dari bentuk bangunan di perkampungan asal pemeran utama film ini. Tahun dipertemukannya orang tua angkat dan Ibu kandungnya tahun 2012, diperkirakan sudah berumur 30-an, tapi bentuk bangunan hampir tidak ada perubahan signifikan sejak ia menghilang dari keluarganya. Sebuah penampakan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Jadi ingat, penjelasan dari seorang teman bahwa di India, yang kaya kokoh kekayaannya, sedangkan yang miskin juga kokoh kemiskinannya.

Yang kedua, film ini berdasar kisah nyata, entah ini sebagai media publikasi bagi orang Barat, yang mengesankan orang Barat tidak semua seperti yang diasumsikan orang timur, atau sebaliknya nyata adanya. Maka jelas kebaikan seseorang tak bisa dilokalisir dengan hanya karena asal etnis, bangsa, negara, dan juga agamanya.

Kebaikan seseorang adalah karena hatinya yang telah melampaui sekat-sekat ragawi. Selaras dengan petuah Gusdur: "Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu".

Yang ketiga, film ini berjudul LION, sampai film ini berakhir saya tonton, belum saya temukan hubungan judul dengan kisah dalam film....haha

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lho... apa hubungan judul dengan isi ya? Cari tau yuuuk... salam literasi...

10 Apr
Balas

opo mane gambare Bu...

10 Apr
Balas



search

New Post