MUNZURO

Lahir di Desa Dermolo, Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah. Alumnus IKIP Semarang jurusan pendidikan Matematika lulus bulan Agustus 1998. Di akhir Studi S1ny...

Selengkapnya
Navigasi Web
Biduk Kehidupan 1

Biduk Kehidupan 1

Biduk Kehidupan 1

 

*Luruskan Niat*

 

Dipandangi  halaman rumahnya yang baru saja dia sapu, sambil tersenyum dan berguman, "Inilah rumah yang kuidam-idamkan, halaman rumah ada pohon besar sebagai pelindung dari cuaca panas daerah dekat pantai,  ada beberapa tanaman rumput sebagai pemanis halaman. Meskipun ini masih perlu ditambah pemanis dengan beraneka bunga dan sebagian ada anggreknya".

 

Impian Sakinah tentang gambar rumah yang didambakan sudah terwujud walaupun belum sepenuhnya, yang membuat dia sangat nyaman jika berada di rumah. Namun, jika teringat dengan kedua saudara iparnya, Sakinah menjadi bersedih. 

 

Suni, saudara  ipar tertua, yang sukanya mengolok-olok setiap pemberiannya. Dia pandai mencari celah setiap pemberian Sakinah, meskipun Sakinah sudah berusaha memberikan yang terbaik. Walaupun Suni suka mengolok-olok pemberiannya, namun Sakinah masih merasa beruntung karena dengan tinggal berdekatan, dia tak perlu resah saat bekerja di kantor. Sunilah yang selalu di rumah dan seakan-akan menjadi penjaga beberapa rumah yang ada di tanah warisan mertuanya.

 

"Inilah kehidupan, dunia bukanlah surga yang dipenuhi oleh orang-orang yang senantiasa mengingat Allah, dunia tempat ujian, ujian kesabaran bagi mereka yang mengaku beriman," Guman Sakinah.

 

"Sebagai insan yang mengaku beriman, seharusnya tetap tabah, sabar, dan ikhlas dalam keadaan apapun meskipun mungkin sangat menyakitkan," Guman Sakinah selanjutnya.

 

"Mah, Mah,  Haydar dikasih roti budhe Suni," Suara putra bungsunya mengagetkan Sakinah.

 

"Sudah bilang terima kasih kan?"tanya Sakinah.

 

"Alhamdulillah, Haydar masih ingat Mah...," Balas Haydar.

 

Sakinah memperhatikan Haydar yang berlari ke rumah Suni untuk bermain lagi. 

 

Suni sangat baik dengan keponakannya, meskipun tidak demikian dengan Sakinah, dia seperti tak menyanyangi bahkan membencinya. Sikap Suni yang demikian, sering membuat Sakinah tambah takut dan kuatir jika ingin memberikan sesuatu. Kuatir jika pemberiannya membuat Kak Suni kecewa atau membuat tekanan darahnya naik.

 

Sakinah hanya dapat berdoa dan menghibur diri, "Aku harus ikhlas. Aku harus meluruskan niatku setiap beramal. Apapun yang kudapatkan dari Kak Suni, biarkan saja, yang penting aku harus belajar ikhlas"

 

Keikhlasan yang dipelajari Sakinah, senantiasa dikonsultasikan dengan guru spiritualnya, Ustaz Ahmad. Sakinah masih teringat tausiyah Ustaz Ahmad, tentang ikhlas seperti yang tertera pada kitab suci Al Quran, surat Al-Insaan ayat 8 sampai dengan 12 berikut ini:

Arti dari Al Quran surat Al Insaan ayat 8 -12 berikut ini.

8) "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, (seraya berkata),

9) "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya karena mengharapkan ridlo Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu.

10). "Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan."

11). Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka.

12). Dan mereka memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.

Selain berusaha tegar dan ikhlas dengan ayat-ayat tersebut, Sakinah pun berusaha lebih memantapkan hari dengan hadist Riwayat Muslim berikut ini.

 

Dari Abu Hurairah, R.A, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu." (HR. Muslim).

Ikhlas tak cukup dengan bacaan ayat -ayat dan hadits, namun yang lebih penting dengan menata hati untuk selalu mengharapkan ridlo Allah SWT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

09 Mar
Balas

Salam literasi juga bucan...

09 Mar



search

New Post