Catatan Siswa sebagai Sarana Refleksi Diri Part 11
Catatan Siswa sebagai Sarana Refleksi Diri Part 11
Tantangan hari ke-139
#Tantangan Gurusiana
#Tantangan Member Club 365
Rabu, 1 Juli 2020 saya memulai lagi melihat catatan siswa pada awal semester II tahun pelajaran 2019/2020 bulan Januari 2020. Pilihan saya jatuh pada cacatan siswa kelas IX B. Kegagalan saya mengarahkan anak-anak untuk menuliskan kesan dan pesan terhadap pelajaran Matematika di kelas sebelumnya, saya jadikan guru terbaik.
Setelah berdoa dan mengabsen kehadiran peserta didik, saya meminta anak untuk membuka buka paket Matematika dan melihat sekilas materi yang akan dipelajari pada semester 2 ini. Selanjutnya saya membagikan seperempar kertas buram kepada peserta didik agar digunakan untuk menuliskan kesan dan pesan terhadap pelajaran matematika, termasuk mengkritik saya sebagai gurunya. Seperempat kertas buram tersebut, saya meminta untuk dipenuhi dengan kesan dan pesan, boleh juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang penting masih berhubungan dengan matematika.
Mengapa hal ini perlu saya lakukan?
Karena saya merasakan ada “sesuatu” yang berbeda jika saya bandingkan dengan peserta didik tahun-tahun sebelumnya. Gairah peserta didik tahun ini tak sehebat gairah peserta didik beberapa tahun yang lalu. Seakan ada sesuatu yang dipendam, yang perlu saya ketahui untuk segera dicarikan solusinya.
Satu mutiara pertama, saya pilih dari peserta didik kelas IX B, kesan dan pesan luar biasa yang ditulis sekitar 60 menitan. Mutiara yang satu ini, sudah mampu menganalisa kurikulum, teman-temannya, dan termasuk guru juga.
Berikut ini untaian kata yang sudah dihasilkannya.
Saya menyadari bahwa jutaan siswa tidak menyukai mapel Matematika dikarenakan mungkin dari rumus, cara penyelesaiannya, ataupun cara menghitungnya.
Di kurikulum ini, siswa lebih diajarkan untuk mengerjakan soal terlebih dahulu dibanding menjelaskannya secara keseluruhan. Pendapat saya mungkin itu adalah salah. Satu alasan mengapa siswa kesusahan untuk memahaminya. Berbeda dengan kurikulum tahun lalu yang siswanya lebih dijelaskan oleh guru mapel tersebut lebih detail dan lebih mengutamakan penjelasan daripada soal. Mungkin ini salah satu alasan mengapa nilai-nilai siswa sekarang cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya dan juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran murid. Salah satunya tidak paham ketika guru selesai menerangkan materi, terkadang guru selalu menanyakan kepada murid, " ada yang belum paham?" atau "Ada yang mau ditanyakan?" pada saat itu mungkin ada beberapa murid yang kurang paham, tetapi dia mengaku paham akan materi tersebut, sehingga membuat para murid susah untuk memahami materi selanjutnya, dan ketika ujian tiba mungkin beberapa siswa tidak paham dengan mata pelajaran metamatika hingga pada nilai akhir/rapot siswa tersebut mendapatkan nilai jelek. Bahkan dimarahin dengan orang tuanya. Murid-murid pun juga akan merasa kesal dan jengkel dengan pelajaran tersebut sehingga membuat murid-murid malas untuk memahaminya.
Harapan saya mungkin setelah saya lulus dari sekolah ini, sistem pembelajaran berubah atau sistem kurikulumnya berubah. Karena jika terus menerus seperti ini, nilai murid susah untuk normal lagi. Guru juga jangan terlalu keras dengan murid-muridnya karena semakin murid dimarahi, mereka akan lebih nekat bahkan mereka bisa-bisa bolos hanya karena benci dengan mapel walaupun mungkin sebagian ada siswa perilakunya buruk, tetapi saya berharap guru tetap sabar akan murid tersebut. Karena jika murid dan guru saling membenci, ilmu yang diberikan tidak akan masuk ke otak murid. Mungkin itu saja dari saya.
Sungguh luar biasa, meskipun kurang tanda baca titik maupun koma, namun ide-ide cemerlangnya perlu mendapat acungan jempol. Dan ternyata harapannya terkabul, adanya perubahan kurilukum setelah dia lulus dari SMP. Perubahan kurikulum karena pandemi Covid-19. Semoga sukses mutiara bangsaku. Indonesia ke depan, Engkaulah penentunya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa sangat kreatif sekali
Terima kasih. Barakallah.
luar biasa..anda guru kreatif seklai..memebrikan ruang pada anak utk evaluasi diri..keren
Terima kasih, the power off kepekso. pusing mikirin anak-anak mau diapakan.
of bukan off, kelebihan satu f
Masyaallah murid yang luar biasa ..Isi hatinya mampu dituangkan dalam bentuk tulisan.
Terima kasih Bunda. Pemahaman anak yang luar biasa,