Begawe Gubuk
Begawe Gubuk (192)
#tantangangurusiana
Keramaian di setiap acara Begawe telah menjadi ciri khas acara adat Suku Sasak, karena semua warga masyarakat yang terkumpul dalam kelompok banjar hadir tanpa terkecuali, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Begawe merupakan bahasa yang biasa digunakan masyarakat sasak pada umumnya, ketika salah satu dari warga melakukan syukuran atas pernikahan atau untuk merayakan acara lainnya.
Pada hari minggu tanggal 16 Agustus 2020, salah seorang tetangga saya merayakan syukuran atas pernikahan anaknya. Meski sederhana namun persiapannya jauh-jauh hari sebelum hari H tiba, semua kebutuhan untuk begawe sudah disiapkan mulai dari terop yang sudah terpasang diarea seputaran rumah tetangga sampai hewan sapi yang akan disembelih untuk dijadikan lauk saat acara.
Merupakan acara dan upacara warga yang paling ditunggu-tunggu karena perayaan ini memantik keramaian semua warga, warga berkumpul di rumah epen gawe (yang mempunyai gawe) untuk membantu segala macam keperluan, mulai dari menyambut tamu, sampai menyuguhkan jamuan para tamu yang secara berangsur datang, rasa kegembiraan dan keceriaan terpancar dari warga banjar yang secara riang mengangkat jamuan-jamuan untuk tamu.
Berbagai tahapan acara sudah di lalui ketika hari begawe tiba, mulai dari ngebat dimana berkumpulnya warga yang tergabung dalam Banjar melakukan persiapan pembuatan makanan tradisional Ebatan, pembuatan sayur ares yang berbahan dasar batang pohon pisang, sayur nangka, daging sampai pada pembuatan rujak bebek yang biasa disuguhkan untuk sarapan warga banjar yang membantu. Semuanya diracik dengan bumbu rempah yang sudah disiapkan satu hari sebelumnya oleh Ran (juru masak).
Ngebat adalah mencincang bahan-bahan ebatan seperti pisang, nangka dan bahan lainnya, pembuat ebatan yang beralaskan pada talenan (alas terbuat dari kayu) sehingga terpotong kecil-kecil.
Bahu membahu dalam perayaan begawe seperti ini sudah menjadi keniscayaan, menurut anggapan warga sudah menjadi kewajiban membantu warga yang mempunyai hajat begawe.
Jika salah satu saja warga dari kelompok tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas, maka akan menjadi buah bibir warga dan jika dikemudian hari dia menggelar acara serupa yaitu begawe maka warga juga tidak akan mau hadir dalam perayaan acaranya.
Substansi dari acara begawe adalah memohon doa yang terbaik untuk kedua mempelai. Besar kecilnya acara begawe sama saja intinya, hanya meminta doa untuk kedua pengantin.
Secara tidak langsung bahwa begawe bukan hanya sekedar syukuran belaka, namun terlebih dari itu adalah suatu momen dimana kebersamaan itu selalu terjaga. Tidak bisa dibayangkan, andai saja tidak ada kekompakan dari warga untuk membantu epen gawe dalam melangsungkan syukurannya maka bisa dipastikan tiga hari tiga malam pun tidak akan bisa diselesaikan oleh yang memiliki gawe. Rasa peduli warga dan kebersamaan yang patut untuk diapresiasi.
Keramaian dalam acara begawe sudah semestinya terjadi, memanfaatkan suasana keramaian tersebut tak ketinggalan para pedagang kaki lima untuk mengais nafkah dari momen begawe, terlihat banyak sekali pedangang yang menjajakan dagangannya mulai dari pakaian murah, jajanan anak-anak, mainan anak-anak sampai penjual bakso cilok tak ketinggalan.
Kemudian nyongkolan menjadi acara puncak dari perayaan begawe tersebut, dimana kedua mempelai diantar oleh semua warga dan diiringi dengan gamelan musik tradisional masyarakat sasak menuju orang tua pengantin perempuan. Substansi dari nyongkolan tersebut adalah bersilaturrahim pihak pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan.
Betapa indahnya kebersamaan yang tetap terangkai dalam nuansa gotong royong yang kental di desaku. Semoga tradisi seperti ini tetap terjaga dan terwariskan pada generasi selanjutnya.
Gumi sasak 16082020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, kekayaan budaya yang luar biasa
Keren bunda adat budaya Sasak. Dijadikan buku asyik ini sbg ilmu pengetahuan.
Insya allah bun, semoga bisa. Terimakasih nggih
Tulisan informatif dan inspiratif. Sukses selalu, Bunda. Salam literasi
Terimakasih apresiasinya pak guru. Salam literasi
Adat budaya yang perlu dilestarikan. Keren buk. Sudah saya follow, follow back, terimakasih. Salam sukses.
Nggih pak guru terimakasih
Keren Bunda tulisannya. Follback ya Bun. Sudah sy follow Bunda.
Siaaap bunda
Mantap tradisinya bu, melestarikan budaya dan memberitahukan kita tentang budaya sasak. Bhinneka tunggal ika. Salam sukses bu
Terimakasih bunda
Budaya yang beraneka ragam yg perlu dilestarikan. Keren bunda...
Terimakasih bunda
Begawe wajib gak? Sepertinya budgetnya besar yaa Bu Murrr... Bagaimana dg yg gak mampu...
Adat dan budaya yang baik untuk dilestarikan. Pasti acaranya asyik yaa Bu... Salam sukses.
Enggih bun,,ramee
Indoensia kaya akan adat dan istiadat, informatif banget bunda, salam sukses selalu
Terimakasi bunda