MENULIS CERPEN YANG PADU
MENULIS CERPEN YANG PADU (227)
Jujur, saya ingin sekali bisa menulis cerpen seperti gurusianer yang lain. Kemarin ingin ikut kelas cerpen Media guru tapi terkendala banyak hal. Saya selalu terkesan dengan gaya bahasa, diksi yang beliau-beliau gunakan. Tak jarang saya ikut terhanyut dalam cerita. Pelan-pelan saya mau belajar menulis cerpen, tapi terlebih dahulu harus belajar unsur-unsur penyusun dari sebuah cerpen.
Nah, kebetulan saya ikut webinar di WA grup tentang cerpen dari pemateri seorang penulis beken dengan karya-karyannya yang selalu best seller.
Jadi, hari ini saya hanya ingin berbagi (copas) materi literasi yang saya dapatkan di webinar tersebut kepada rekan gurusianer, yang mungkin sama dengan saya tengah menimba ilmu tentang cerpen dan ingin bisa menulis cerpen.
“Lihat apa yang disampaikan namun jangan lihat siapa yang menyampaikan.”
Apa itu cerpen?
Mengutip pendapat Rosidi, cerpen, adalah cerita yang pendek dan merupakan sesuatu kebulatan ide. Ditambahkan oleh Tarigan, ciri-ciri utama sebuah cerita pendek adalah: singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensivy).
Padahal, kepaduan cerita menjadi indikasi keberhasilan cerpen sebagai suatu cipta sastra. Cerpen yang padu dapat diperoleh dari kohesi unsur-unsur pembangun cerita atau dikenal sebagai unsur instrinsik.
Unsur-unsur instrinsik dalam cerpen menurut Sayuti:
tema,
alur (plot)
tokoh dan penokohan
latar (setting)
sudut pandang (point of view)
gaya bahasa (style)
amanat.
Unsur-unsur tersebut akan saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan cerita. Jadi, jangan sampai ada unsur yang terlewat. Mari kita lihat secara sekilas masing-masing unsur.
1. TEMA
Tema merupakan nyawa sebuah tulisan. Dari temalah, sebuah cerita bertitik tolak. Mulai dari plot sampai amanat, semua bergantung pada tema.
Tema apa yang menarik untuk diangkat?
Dikatakan sebuah tema akan bagus bila memuat persoalan yang kompleks atau tajam. Maka, konflik akan terbangun dan tulisan tidak datar sehingga feel pun tercipta.
Setelah tema ditentukan, penulis harus berani membuat batasan lingkup bahasan atau topiknya. Konfliknya tunggal. Jangan tergoda untuk melebarkan tema karena dikhawatirkan tulisan tidak padu dan hanya akan menjadi kumpulan ide yang tidak jelas. Alhasil, cerpen akan ambyar.
2. ALUR (PLOT)
Alur merupakan unsur instriksik yang bertugas menggerakkan jalan cerita menjadi sebuah rangkaian peristiwa dari unsur plotnya.
Jadi, rangkaian peritiwanya akan bermula dari (1) pengenalan, (2) timbulnya konflik, (3) konflik memuncak, (4) klimaks, sampai akhirnya ke (5) penyelesaian.
Dari kelima unsur plot tersebut, menurut Hidayati, alur dapat ditentukan menjadi tiga:
Alur maju : (1)-(2)-(3)-(4)-(5)
Alur mundur : (5)-(4)-(3)-(2)-(1)
Alur maju mundur : (4)-(5)-(3)-(2)-(1)
Guna mendapatkan cerpen yang padu, hindari alur yang bercabang. Penulis harus fokus pada satu alur yang didasarkan pada hukum sebab-akibat.
Kita ambil contoh dari Jakob Sumardjo, “Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi, raja mati karena sakit hati, adalah plot.”**
3. TOKOH DAN PENOKOHAN
Tokoh adalah kekuatan sebuah cerpen. Berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh kemampuan penulis untuk menciptakan citra, watak, dan karakter tokohnya. Penokohan akan ada materi lebih mendalam.
Untuk membuat cerpen yang padu, hadirkan tokoh secukupnya sesuai tema. Tokoh yang memegang peranan biasanya seorang hingga empat maksimal. Terlalu banyak karakter akan membuat cerita tidak fokus. Hindari juga untuk mengungkapkan seluruh kepribadian tokoh-tokohnya, tetapi fokuskan tokoh untuk membangun jalan cerita melalui narasi maupun dialog.
Contoh:*
“Aku tahu, kamu temanku yang baik. Kamu pasti tidak akan marah jika aku tidak bisa bermain denganmu seperti biasa.”
Saskia tertegun mendengar cerita Peony. Saskia menjadi malu. Sepanjang hari, dia marah-marah pada Peony. Padahal, ternyata Peony memiliki alasan yang mulia, mengapa tidak bisa bermain bersama Saskia.
---> Bagaimana karakter Saskia dan Peony?
4. LATAR (SETTING)
Setting didefinisikan oleh William Kenney sebagai istilah yang mengacu pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa dalam plot. Jadi, latar memuat segala keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana dalam suatu cerita.
Bagaimana latar untuk cerpen yang padu?
Dalam menentukan setting perlu diingat kembali bahwa dalam cerpen peristiwanya singkat. Maka, cerpen waktu berlangsungnya cerita tidak lama. Beberapa pendapat membatasi tempat terjadinya peritiwa hanya satu hingga tiga tempat saja.
Contoh:*
Pada suatu malam, saya dijemput untuk mengobati orang yang menurut dukun dapat kiriman ular berbisa dalam perutnya. Ketika sampai di puskesmas, saya lihat tubuh orang itu sudah kaku. Dia pasti sudah meninggal di rumahnya. Akan tetapi, keluarganya memaksa saya untuk mengeluarkan ular itu.
---> Latar apa yang dimunculkan?
5. SUDUT PANDANG (POINT OF VIEW)
Dalam kesingkatan dan kepadatan sebuah cerpen, hindari menggunakan multi PoV dalam cerpen.
Bagi Teman-teman yang ingin belajar PoV silakan baca materi:
“MARI BELAJAR MEMILIH SUDUT PANDANG (POV)” di https://www.facebook.com/groups/KomunitasBisaMenulis/permalink/2510457295682813/
"TENTANG POV TIGA" di https://www.facebook.com/groups/3611551725551926/permalink/3967699773270451/
6. GAYA BAHASA (STYLE)
Gaya bahasa dibentuk oleh unsur-unsur diksi, perumpamaan atau perbandingan, dan kalimat. Gaya bahasa terkait erat dengan teknik penulisan seorang pengarang. Gaya inilah yang akan menjadi ciri khas si penulis sebab setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengungkapkan sesuatu. Ada orang yang suka menguraikan secara detail, tapi perlu diingat kuota kata cerpen terbatas. Apalagi jika kita sedang mengikuti sebuah event.
Maka, hindari tulisan yang betele-tele dan tidak ekonomis. Fokuskan kalimat pada konflik dan tema agar mendapat cerpen yang padu. Juga, jangan memakai kalimat yang ala kadarnya.
Contoh diberikan Buharudin Muliawan sebagai berikut:
Bertele-tele: “Sempoyongan kakiku, kuminum segelas air supaya tenggorokan segar.”
Dipadatkan menjadi: “Kuminum air putih. Segar!”
7. AMANAT
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Dikatakan oleh Nurgiyantoro bahwa amanat akan mencerminkan pandangan hidup si penulis tentang nilai-nilai kebenaran dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Cerpen yang baik akan memberikan bacaan yang mengesankan dan memperkaya pengetahua pembaca.
Baiklah, setelah kita tahu bagaimana cara membuat cerpen yang padu, kini saatnya untuk mulai mengasah pena. Agar cerpennya padu, ingatlah pesan :
“Dalam cerpen tak boleh ada satu kata pun yang terbuang percuma, harus punya fungsi, tujuan dalam komposisi keseluruhan.” (Edgar Allan Poe).
Sumber:
* Susanto, Hadi. 2016. “Pembelajaran Menulis Cerita Pendek”. Dipublikasikan 1 Januari 2016. https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/01/pembelajaran-menulis-cerita-pendek/
**Jejak Publisher. 2016. “Tips Menulis Cerpen Yang Baik dan Menarik”. Dipublikasikan 22 November 2016. https://jejakpublisher.com/2016/11/22/tips-menulis-cerpen-yang-baik-dan-menarik/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu. Lengkap sekali informasinya.
Keren makasih sudah berbagi bunda
Terimakasih ilmunya, Bu. Sukses selalu. .
Terimakasih share ilmunya dinde. Barokallah
Luar biasa tulisannya Bu. Sangat bermanfaat. Terima kasih sudah berbagi ilmunya. Sukses selalu dan salam literasi
Alhamdulillah dapat banyak ilmu. Mantap dan sangat bermanfaat. Terima kasih Bu Mur. Semoga sukses. Salam sehat selalu.
Mantap, Bunda. Terima kasih sudah berbagi ilmu. Semoga sukses selalu. Salam literasi.
Terimakasih sdh berbagi ilmunya Bu..sukses selalu
Terima kasih pencerahannya Bu
Terima kasih pencerahannya Bu
Terima kasih pencerahannya bunda. Keren