Senja di Ujung Jalan
Senja di Ujung Jalan
Malam semakin tinggi dengan egonya
Langit gelap guyurkan rasa takut
Sapamu tak kunjung bersuara, seperti bermain teka-teki
Terasa sangat lama
Pecahan rindu yang kutitipkan padamu
Ingin kuambil kembali, kurangkai menjadi utuh
Kurafalkan doa pada sujud malamku yang masih rapuh
Biarkan semesta ikut mengamini
Aku tersenyum lebih luas dari angkasa
Aku mencarimu di sepanjang kesunyian
Hingga senja menyapa di ujung jalan penghabisan
Kamu tahu? Aku masih di sini, merindu tanpa batas
Tak ada satupun di ruang pikiranku
Yang tak membentur kenangan tentangmu
Meski telah engkau nodai dengan bercak pengkhianatan
Tapi aku masih di sini, merindu tanpa batas
Lombok, 23 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi dengan diksi tingkat dewa. Keren menewen pake banget.
Semangat. Merindukan tanpa batas. Salam sehat selalu.
Mantul puisinya bunda. Sukses slalu
Senja di ujung jalan . Puisi yg indah