INDAH PADA MASANYA
Mentari menyapa indah di pagi hari yang cerah. Hafsoh seperti biasanya setia merawat ibunya yang sedang sakit parah. Ibunya sakit komplikasi, sudah divonis dokter umurnya hanya tinggal 1 tahun saja. Raut mukanya yang tak pernah menampakan lelah selalu tersenyum indah. Meskipun beban berat begitu menghimpitnya. Ruang hatinya bergejolak pikirannya berkecamuk. Ada perasaan tak tentu arah yang menghinggapi dirinya. Ia selalu membalut luka dan lara dengan senyum yang cerah. Begitulah Hafsoh jiwanya bak samudera luas membentang dan dalam. Selalu ikhlas menerima takdir dari Allah swt. Minggu ini adalah jadwal ujian akhir kelas kelas 3 IPA 1. Namun ia tidak pernah bisa datang tepat waktu sampai di sekolah. Setiap pagi ia harus merawat ibunya dulu. Ia juga harus menyiapkan keperluan ibunya selama dia tinggal ke sekolah, karena ibunya sudah tidak bisa apa-apa lagi Dia berbaring di temat tidurnya. Ibunya sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal.
Jam dinding di kelasnya sudah menunjukkan angka 9 tepat, tapi Hafsoh belum nampak tiba di kelasnya. Banyak tanya dari teman-teman sekelasnya. "Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan ibunya Hafsoh," kata Ita teman sekelas Hafsoh. "Iya pasti terjadi sesuatu dengan ibunya Hafsoh" jawab Aisyah. "Nanti pulang sekolah kita ke rumah Hafsoh saja" ajak Ita pada teman-temannya. Ujian sekolah sudah selesai tepat pukul 12 siang Ita bersama teman-teman sekelasnya datang ke rumah Hafsoh. Benar adanya di rumah Hafsoh banyak sekali orang dan ada keranda bertutup kain hijau di depan rumahnya.Ibu hafsoh meninggal dunia. Hafsoh sedang berduka, serasa dunia gelap pekat dan berakhir seketika.
Satu bulan telah belalu.Hafsoh sekarang sudah lulus kelas 3. Hafsoh mendapatkan beasiswa pendidikan di Fakultas kedokteran di Universitas Negeri ternama di Jogja. Ia lulus tepat waktu bahkan tergolong sangat cepat dan Cumlaude. Setelah lulus tidak berapa lama ia ditarik untuk menjadi dokter di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta. Lalu Ia mendapat beasiswa lagi kuliah kedokteran spesialis bedah. Sampai sekarang ia menjadi dokter bedah di rumah sakit itu . Ia sudah menikah dengan dokter teman sejawatnya dan memiliki satu orang putra yang sangat tanpan dan cerdas
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hafsoh yg gigih... Keren bu...
Terimakasih Bu
Wow, akhirnya Hafsoh berhasil. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terimakasih Bu apresiasinya,, Barokallohulak Sukses untuk Ibu
Mantap bu
Terimakasih Bu
Mantap, happy ending ya. keren.
Terimakasih Pak Sukses selalu pak
Jerih payah yang terbayarkan
Terimakasih BuSukses selalu Bu
Keren bu
Terimakasih Bu
Zuper duper.
Salut buat hafsoh
Terimakasih Bu
Bagus bunSaran sedikit jarak tiap paragraf ditambah biar kelihatan paragrafnya
terimakasih apresiasinya Bu,,, siap laksanakan
Ceritanya bagus bu..tapi kok nggak 3 paragraf ya?
iya Bu terimakasih banyak apresiasinya
iya Bu terimakasih banyak apresiasinya
iya Bu terimakasih banyak apresiasinya
Hehe ya Bu terimakasih masukannya..