Bagi gurusianer kawakan, menulis tidak lagi menjadi beban. Bahkan, mereka sangat menikmati. Ada yang kurang rasanya bila sehari saja tidak menulis.

Beda halnya dengan gurusianer pemula. Maksud hati ingin menulis setiap hari, tetapi apa daya tak bisa terpenuhi. Salah satu penyebabnya yaitu ketiadaan ide yang ingin ditulis.

Mencari ide memang gampang-gampang susah. Gampang bagi penulis yang sudah terbiasa. Terasa sulit bagi para penulis pemula.

Nah, ada satu cara yang bisa membantu para penulis pemula. Khususnya untuk menjaga agar ide tetap ada setiap hari dan setiap dibutuhkan. Salah satu caranya adalah membuat jurnal.

Yang dimaksud jurnal adalah catatan kegiatan yang dilaksanakan selama sehari. Mulai pagi hingga sore/malam. Sehingga kita sering menyebutnya sebagai jurnal harian.

Apapun kegiatan yang dilakukan di hari itu, ditulis dalam sebuah jurnal. Selanjutnya setiap kegiatan diberi rincian lagi seperti waktunya, pesertanya, orang yang terlibat, dan lain-lain. Setelah itu, kegiatan yang sudah tertulis dalam jurnal bisa dirangkai hingga menjadi sebuah tulisan.

Jurnal harian bisa juga digunakan oleh para gurusianer kawakan. Fungsinya untuk memberi pilihan ide yang akan ditulis. Di samping itu, dari jurnal harian, kita bisa membahas secara spesifik kegiatan atau hal yang menarik.

Menulis dari jurnal harian tampaknya seperti sederhana. Namun, kita tahu bahwa dari sesuatu yang sederhana, sangat mungkin muncul ide-ide yang inspiratif bagi pembaca.

Mulailah dari yang sederhana. Bukankah kita sadar bahwa yang sederhana tidak hanya tulisan. Warung pun banyak yang sederhana.

Salam.