Leck Murman

(WA: 081225243227) (FB: Leck Murman) Pak Leck menghabiskan masa kecil di Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur. Sebuah desa kecil di wilayah Kabupaten Dem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Linearitas Rombel: Apa Itu?

Aplikasi Dapodik menyisakan sebuah masalah, terutama bagi sekolah kecil di pedesaan atau bahkan di perkotaan. Masalahnya tentang linearitas rombongan belajar (rombel) yang terkait dengan pemberian tunjangan profesi. Sistem yang dibangun sudah sangat baik tetapi perlu pemahaman juga pada nasib para guru yang mengabdi di daerah pedesaan atau daerah terpencil.

Guru bisa mendapatkan tunjangan profesi apabila memenuhi persyaratan di antaranya mengajar sebanyak 24 jam. Pemenuhan jam mengajar ini tidak selalu harus berbentuk tatap muka tetapi juga bisa dipenuhi karena melaksanakan tugas tambahan. Misalnya, seorang guru cukup mengajar 12 jam tatap muka apabila dia mendapatkan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Laboratorium. Aplikasi Dapodik mengakui tugas Wakasek dan Kalab setara dengan 12 jam.

Permasalahan terkait aplikasi Dapodik muncul di akhir tahun 2017 ini. Aplikasi versi terbaru berlaku secara khusus untuk SD kelas 1, SMP kelas VII, dan SMA kelas X. Substansi masalahnya berada pada jumlah siswa dan pembagian rombel. Intinya, sekolah harus membagi siswa ke dalam rombel berdasarkan perhitungan yang ada pada dapodik.

Saat ini dapodik hanya mengakui setiap rombel jumlahnya sebanyak 32 siswa. Jadi bila satu sekolah terdapat siswa baru sebanyak 32 orang, tidak bisa sekolah tersebut membaginya menjadi dua rombel: satu kelas berisi masing-masing 16 anak. Padahal selama ini kita tahu, bagi sekolah kecil jumlah rombel berpengaruh signifikan pada pembagian jam mengajar. Dengan membagi menjadi dua rombel, jumlah jam menjadi bertambah dan jam mengajar guru bisa terpenuhi. Apabila rombelnya menjadi lebih sedikit tentu saja ketersediaan jumlah jam mengajar juga menjadi sedikit.

Sekolah dengan jumlah siswa baru 32 anak hanya bisa menjadi satu rombel. Bila mendambakan mempunyai dua rombel maka sekolah harus bisa menambah jumlah siswa minimal 33 anak. Dengan jumlah 33 anak maka sekolah bisa membagi jumlah rombel menjadi 2: satu rombel berisi 20 dan satu rombel lagi berisi 33 orang. Yang seperti ini memang diakui di dalam dapodik. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa satu kelas pertama harus minimal 20 orang baru dilanjutkan dengan kelas berikutnya. Namun demikian, pembagian kelas harus diasumsikan terlebih dahulu dengan jumlah 32 siswa per rombelnya. Misalnya, sekolah mempunya siswa baru sebanyak 60 orang maka asumsi pembagian rombelnya menjadi 32 + 28. Jadi, hanya dua rombel yang dizinkan. Berbeda kasusnya apabila jumlah siswanya terdiri dari 66 orang, maka pembagian rombelnya menjadi 32 + 32 + 2. Apabila ini yang terjadi, rombel bisa dibagi menjadi 3 dengan pembagian 22 + 22 + 22.

Masalahnya, banyak sekolah yang mempunyai jumlah siswa sangat terbatas. Dengan jumlah siswa sebanyak 51, sekolah bisa membaginya menjadi 3 rombel. Yang mendapatkan jumlah siswa 29 juga bisa membaginya menjadi 2 rombel yaitu 20 + 9. Tapi, itu dulu. Sekarang sudah tidak bisa lagi. Jumlah siswa 51 hanya bisa dibagi menjadi 2 rombel (32 + 19 atau 31 + 20).

Pemberlakuan jumlah siswa dalam rombel inilah yang kemudian memunculkan istilah rombel tidak linear. Apabila pembagian jumlah rombel tidak sesuai dengan jumlah siswa yang dipersyaratkan sebagaimana aplikasi dapodik maka yang terjadi adalah rombel tidak linear. Jadi, bukan hanya maple saja yang tidak linear melainkan ada juga rombel yang tidak linear.

Demak, 17102017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

semakin banyak sekolah d daerah yang akhirnya terdampak tidak linier

17 Oct
Balas

informasi yang sangat bermanfaat, terima kasih banyak

19 Oct
Balas

Tambah pencerahan lagi

17 Oct
Balas

Makasih sharingnya

17 Oct
Balas

luar biasa pak lack...... menambah pencerahan lagi

25 Nov
Balas



search

New Post