Leck Murman

(WA: 081225243227) (FB: Leck Murman) Pak Leck menghabiskan masa kecil di Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur. Sebuah desa kecil di wilayah Kabupaten Dem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Takziyah ke Miri Sragen

Cerita kuawali dari sekolah. Kami pergi bersama naik mobil elf sekira pukul 8.30. Yang ikut ada 17 orang. Kami bermaksud takziyah ke rumah teman kami di Miri, Sragen.

Dari sekolah, perjalanan menuju ke Karangawen. Di situ, ada beberapa teman yang sudah menunggu. Setelah semuanya naik, kami melanjutkan perjalanan ke Gubug. Saya mengira, dari Gubug, perjalanan akan melalui jalur Jeketro dan Karangrayung. Ternyata dugaan saya keliru.

Mobil terus melaju ke arah Godong. Kemudian saya berpikir, mungkin dari Godong akan belok menuju ke Karangrayung. Jika lewat Karangrayung, perjalanan akan lebih singkat karena melalui rute yang memangkas jarak.

Ternyata, setelah sampai Godong, mobil tetap melaju lurus menuju ke arah Purwodadi. Jadilah kami menempuh perjalanan ke Miri melalui Purwodadi, kemudian lewat Gundih, dan sampai di Sumberlawang.

Perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan. Apalagi kami tidak terbiasa naik elf. Tempat duduk sempit dan kaki tidak bisa untuk diregangkan. Mau sekadar berdiri juga tidak bisa. Kami harus tetap duduk hingga sampai tujuan.

Sampai di Sumberlawang, kami kesulitan mencari arah. Google map sudah dipakai, shareloc juga sudah digunakan, tetapi kami masih saja kurang lancar mencari jalan. Rute yang kami lalui memang banyak belokan dan seringkali kehilangan akses jaringan.

Perjalanan yang melelahkan. Masuk keluar jalan yang kanan-kiri penuh dengan pepohonan membuat kami serasa berada di tengah hutan. Di situlah akses jaringan internet sering terhambat. Blank jadinya. Akibatnya, petunjuk rute melalui juga terkendala.

Dengan penuh perjuangan, akhirnya sekira pukul 13, kami sampai di rumah duka. Sohibul musibah menyambut kedatangan kami dengan perasaan sedih yang mendalam. Ketika bertemu, kami hanya mengucap salam dan berjabat tangan. Tak lupa ucapan belasungkawa. Selain itu, tak banyak yang kami sampaikan.

Setelah beristirahat sebentar, kami melakukan doa bersama mendoakan almarhumah. Ayat suci Al Qur'an kami lantunkan dan kami ikuti dengan bacaan-bacaan yang baik (kalimah thoyyibah). Selanjutnya kami akhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kepala Sekolah.

Setelah acara dirasa cukup, kami undur diri. Kami menjumpai shohibul musibah untuk mohon pamit dan melanjutkan perjalanan.

Dari rumah duka, perjalanan pulang melalui jalur yang berbeda dengan saat berangkat. Kami melewati jalan yang menuju Kedungombo dan berlanjut ke Juwangi dan Karangrayung. Berikutnya perjalanan sampai di Jeketro dan Gubug. Akhirnya sampailah kami di Karangawen dan berlanjut ke sekolah. Alhamdulillah kami kembali ke sekolah dalam keadaan selamat. Walaupun badan lelah, kami merasa senang karena bisa bersilaturahmi ke rumah teman yang sedang berduka. Barakallah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah. Semoga niat baik menjadikan sebagai ibadah.Salam literasi.

24 Feb
Balas



search

New Post