Murni Asih

Ir. Murni Asih, M.H. Pekerja social di PaSMA Kreatif. Pekerja Seni. Penasehat Paud Almira Kudus. Penasehat Teater Tiga Koma (Anak kampus UMK), Wayang Gojek. Tin...

Selengkapnya
Navigasi Web
NGERI-NGERI SEDAP
Jika sudah berani terjun, berarti harus berani dengan resiko yang diterimanya. Selamat atau jatuh, semua keputusan ada di tangan anda. 🙋

NGERI-NGERI SEDAP

91/365

01,04,2022

#kolom

#renungandiri

#kisahsimbokdanthole

NGERI-NGERI SEDAP

"Le."

"Iya, mbok."

Thole duduk berhadapan dengan simboknya, yang sudah jelang usia senja. Wajahnya tetap terlihat manis, meski agak subur tubuhnya. Ya, menjelang ramadhan Thole pulang untuk ziarah ke makam eyangnya. Hanya genduk yang tidak bisa pulang.

"Le, rasanya lama nggak pernah ngobrol, ya?"

"Iya, mbok. Thole juga kangen diskusi tentang kehidupan."

"Nah, kira-kira pendapatmu tentang keadaan saat ini, bagaimana?"

Thole menghela napas panjang. Pikirannya melayang kepada peristiwa-peristiwa, yang sedang bergejolak. Saat ini dirinya sudah bukan mahasiswa lagi. Tidak bisa berbuat banyak. Apalagi sistem perusahaan begitu ketat. Duh!

"Jika sudah masuk perusahaan sudah beda, mbok."

"Iya, simbok tahu keresahan hatimu, le."

Simbok memahami betul kondisi Thole. Tidak bisa banyak bergerak atau berbuat, karena harus mengikuti semua aturan yang ada. Begitulah nasib buruh. Sebesar apapun perusahaan tersebut, dan sebesar apapun gajinya, tetap tidak bisa membeli kemerdekaan seseorang. Benarkah ini harus terjadi?

"Apakah Thole nyaman selama bekerja di sana?"

Thole diam sesaat. Mencoba membuka pikirannya yang kusut. Tak tahu harus berkata apa. Dirinya memang suka berdiskusi dengan simboknya. Yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Ya, simboknya tidak pernah tutup mata dan telinga. Meski simbok bukan orang kantoran, tetapi cerdas dalam mengulik kehidupan. Itulah yang paling disukai Thole.

"Ya, Thole bisa tidak bisa, ya harus bisa membuat nyaman di lingkungan dimana Thole berada, mbok."

"Ya, baguslah jika sudah mengerti. Karena situasinya sudah beda."

"Benar, mbok. Kita harus hati-hati ketika melangkah. Harus berpikir seribu kali, karena hukum mengikuti kita."

Simbok hanya manggut-manggut.

"Apakah dilingkungan kerjamu, masih ada orang yang peduli?"

Thole nggak berani ngomong apa adanya kepada simboknya kali ini. Entah takut atau cuma menjaga diri saja.

Melihat Thole diam saja, simbok pun menyadari. Tidak gampang untuk menemukan tempat kerja yang nyaman, aman, dan tentram. Sebuah perusahaan itu ibarat sebuah ring tempat beradu kekuatan. Ah, yang benar saja! Ya, bisa jadi begitu.

Di dalam menjalankan suatu pekerjaan, semuanya adalah bersifat kompetisi. Berlomba-lomba mencari muka di depan big bos. Berusaha mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin. Dan bekerja maksimal atau mati-matian, untuk mengeruk untung buat perusahaan. Kewajaran itulah yang kadang dilupakan.

"Simbok pasti berpikir tentang kesejahteraan ya?"

Simbok mengangguk kecil. Takut melukai hati Thole.

"Kesejahteraan itu harus ditebus dengan waktu, mbok."

"Maksudnya?"

Wajah simbok berkerut. Tak tahu apa arti ucapan Thole barusan.

Thole akhirnya memaparkan sedikit tentang kesejahteraan. Bahwa, ketika orang sudah masuk dan mengikatkan diri dengan sebuah perusahaan, harus tunduk aturan. Bagi buruh yang paling bawah tingkatannya, harus lebih keras lagi untuk menambah hasil.

Dan yang bisa diharapkan hanya berupa "uang lembur." Kau tahu, apa uang lembur? Uang yang diperoleh dengan mengerjakan pekerjaan di luar jam kerja. Tahu artinya? Mereka harus kehilangan kebersamaan dengan keluarga. Waktunya habis untuk kerja, kerja, dan kerja. Demi memenuhi kebutuhan keluarga. Itu logisnya.

Jika ditilik dari tatanan kehidupan, seharusnya itu tidak terjadi. Kenapa tidak mengambil tenaga lagi? Wah, perusahaan bisa boros. Itu sangat klise di dengar telinga. Belum lagi yang sistem outsourcing. Weleh-weleh, mumet!

"Iya, le. Simbok juga merasakan."

Betapa sakitnya melihat mereka, yang harus jatuh bangun. Keluar masuk perusahaan setiap saat. Hanya karena diputus kerja. Tenggang waktunya juga pendek.

"Oke, mbok. Nanti kita sambung lagi ngobrolnya. Yuk,  kita harus persiapan untuk puasa besuk."

Simbok tersenyum lega. Melihat Thole sudah sedikit cerah wajahnya. Itu artinya, dia mulai bisa membaca keadaan saat ini. Bagaimana menempatkan diri. Dan menjaga rambu-rambu.

Pesan simbok, jagalah baik-baik harkat dan martabatmu sebagai manusia. Jangan sampai tergelincir yang sifatnya maya atau semu. Berpijaklah pada kekuatan hati.

Ibarat orang memilih terjun, baik dengan atau tanpa tali pengaman. Semua reriko sudah diperhitungkan. Semua keputusan ada di tangan anda.

*******

Yuk, ikut membaca surat Al Baqarah ayat (97):

97. Qul man kaana 'aduwwal li jibriila fa innahuu nazzalahuu 'alaa qalbika bi idzniillaahi mushaddiqal li maa baina yadaihi wa hudaw wa busyraa Lil mu'miniin.

Katakanlah, "Siapa saja yang menjadi musuh Jibril, maka sesungguhnya Jibril itu telah menurunkan Al Quran ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang beriman."

Aku doakan yang ikut membaca surat Al Baqarah ini, senantiasa dijauhkan dari api neraka, diampuni dosanya dan diangkat semua penyakitnya. Dilimpahkan kesehatan, kebahagiaan, panjang umur, serta diluaskan rezekinya tanpa pernah putus. Aamiin ya robbal'alamin 🤲

Salam cinta 💖

Kota Suci,

01,04,2022

#psmakreatif #kampunganakmerdeka #galangsakanegara #gitabunganegara #mariamagdalenabhoernomo #manggarmaulana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bertemu dengan karya yang berkarakter seperti ini adalah rejeki. Keren Bundaku

01 Apr
Balas

Aamiin aamiin aamiin. Mantap Bunda sayang

01 Apr
Balas

Cerita yang menarik dan dilematik. keren Bu Murni Asih

02 Apr
Balas

Keren sekali tayangannya, mantap sehat dan sukses selalu Bu Murni

02 Apr
Balas

Keren dan mantap tulisannya. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda. Selamat menunaikan ibadah puasa.

02 Apr
Balas



search

New Post