Tagur 15 Resah Terjawab Sudah
Seorang ibu menatap layar ponselnya dalam waktu yang lama. Seakan tak berkedip mata ibu itu menatap satu persatu foto yang baru saja di kirim oleh salah seorang ustadz tempat nak bujangnya menimba ilmu. Berulang kali foto itu dizoom olehnya. Namun foto yang sangat dirindukannya tak kunjung bersua.
Perasaan resah mulai menyelimuti jiwa si ibu. Mengapa nak bujangnya tidak ada diantara sekian banyak santri yang lain. Si ibu hanya bisa bergelut dengan perasaannya sendiri dan selalu berharap nak bujangnya baik-baik saja. Malampun semakin larut. Matanya pun sudah lelah dan mengantuk. Si ibu mencoba merebahkan tubuhnya ditempat tidur.
Si ibu pun mencoba memejamkan matanya. Beberapa detik saja matanya kembali terbuka. Perasaan resah kembali menghantuinya. Si ibu meraih ponsel yang tidak jauh dari tempat tidurnya. Jemarinya mulai mengetik satu persatu huruf yang akan dikrim ke wali asrama nak bujangnya. Tak peduli WA-nya dibalas atau tidak karena haripun sudah larut malam. Berharap WA-nya akan dibaca dan dibalas besok pagi. Si ibu pun meletakkan ponselnya di tempat semula dan kembali merebahkan tubuhnya. Perasaan resah selalu saja menari dibenaknya. Entah pukul berapa matanya mulai tertidur. Suara petir yang sangat kuat membangunkan si ibu dari tidurnya. Setelah suara petir tak terdengar lagi si ibu segera meraih ponselnya. Berharap resahnya terjawab. Namun apa daya WA-pun belum juga dibaca. Si ibu pun berusaha menenangkan dirinya. Dua puluh empat jam dalam resah. Akhirnya WA-pun dibalas, sebetulnya nak bujang pada mulanya ada bersama santri yang lain, namun saat sesi foto nak bujang sedang permisi keluar. Lega hati si ibu. Resahpun terjawablah sudah. Semoga yang akan datang kalau ada sesi foto jangan ada satu santri yang tak tertangkap kamera. Foto nak bujang sangat berarti bagi seorang ibu apa lagi sekian lama baru bisa bertemu.
Rao, 1 Februari 2022 (belajar menulis)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi
Salam kembali ibu
Ya Bu Murni, dapat kiriman foto anak yang sedang bersekolah di pondok itu, berarti banget. Obat rindu bagi para orangtua, khususnya kita, ibu-ibu. Salam literasi, Bu.
Iya Bu Dian,,,salam kembali ibu,,,
Mantab. Keren. Salam literasi, sukses selalu.
Terima kasih Pak,,,salam literasi,sukses juga buat Bapak
Keren pentigrafnya,salam literasi
Terima kasih Pak,,,salam literasi,,,