Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
 ANAKKU, JANGAN TAKUT BERMIMPI (T.1515)

ANAKKU, JANGAN TAKUT BERMIMPI (T.1515)

Karya MNGBC

Di sebuah desa kecil yang sunyi, hiduplah seorang anak bernama Dimas bersama ibunya, Bu Sinta. Kehidupan mereka sederhana, bahkan sering kekurangan, tetapi cinta di antara mereka begitu besar. Dimas adalah anak yang ceria, namun di balik tawanya, tersimpan rasa takut.

Setiap kali Dimas melihat bintang-bintang di langit malam, ia memimpikan sesuatu yang lebih besar. Ia ingin menjadi seorang insinyur yang membangun jembatan besar, seperti yang pernah ia lihat di buku bekas yang diberikan gurunya. Namun, mimpi itu terasa jauh, hampir mustahil.

"Ibu," Dimas berkata suatu malam, "apa aku bisa menjadi insinyur suatu hari nanti? Kita tidak punya uang. Bahkan untuk beli buku saja susah."

Bu Sinta tersenyum, meski hatinya pilu. Ia mendekati Dimas, merangkulnya dengan hangat. "Dimas, jangan takut bermimpi. Semua hal besar dimulai dari mimpi kecil. Tidak apa-apa jika kita mulai dengan kesulitan, yang penting kita terus berusaha."

"Tapi, Bu, teman-teman bilang aku hanya anak desa. Apa mungkin aku bisa sukses?" tanya Dimas dengan mata penuh keraguan.

Bu Sinta menggenggam tangan Dimas erat. "Anakku, dengarkan Ibu. Bukan tempat asal kita yang menentukan masa depan, tapi kemauan dan usaha kita. Kalau kamu belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak pernah menyerah, Ibu yakin, kamu bisa mencapai apa pun yang kamu impikan."

Hari demi hari, Dimas mulai percaya pada kata-kata ibunya. Ia belajar lebih giat, meskipun sering harus meminjam buku dari teman-temannya atau menyalin materi dari papan tulis karena tidak memiliki buku pelajaran. Saat orang lain tertidur, Dimas tetap terjaga di bawah cahaya redup lampu minyak, mengerjakan soal-soal matematika yang sulit.

Ketika Dimas lulus SMA dengan nilai tertinggi di sekolah, ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di kota besar. Saat berpamitan, Bu Sinta memberikan sesuatu yang kecil tapi penuh makna—sebuah buku catatan kosong.

"Ini, Dimas," kata Bu Sinta. "Tulis semua mimpimu di sini. Setiap halaman adalah langkah menuju masa depanmu. Jangan lupa, mimpi tanpa usaha hanyalah angan-angan. Ibu percaya, kamu bisa mewujudkan semuanya."

Tahun demi tahun berlalu. Perjuangan Dimas di kota tidak mudah. Ia harus bekerja sambil kuliah, mengajar les untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, ia selalu teringat pesan ibunya dan halaman-halaman di buku catatannya yang mulai penuh dengan mimpi dan pencapaian kecil.

Hingga akhirnya, Dimas lulus dengan predikat cum laude. Ia menjadi insinyur muda yang dihormati. Suatu hari, Dimas kembali ke desa, kali ini dengan sebuah mobil dan kabar gembira.

"Ibu, mimpi kita terwujud!" katanya sambil memeluk Bu Sinta. Ia menunjukkan rencana desain jembatan besar yang akan dibangun di desa mereka, yang ia beri nama Jembatan Sinta.

Bu Sinta meneteskan air mata bahagia. "Dimas, Ibu tidak pernah meragukanmu. Kamu adalah bukti bahwa mimpi besar bisa dimulai dari tempat kecil. Ibu bangga padamu."

Dimas tersenyum. Ia sadar, semua ini tidak akan terjadi tanpa keyakinan ibunya yang tak tergoyahkan.

"Anakku, jangan takut bermimpi," kata Bu Sinta sekali lagi. "Kamu akan sukses kelak, selama kamu percaya pada dirimu sendiri."

Demikian ceritanya, semoga bermanfaat

SSalam sukses #MNGBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post