Berburu Waktu Perpanjangan Pengisian SKP 2024 (T.1512)
Ditulis oleh MNGBC
Langit sore tanggal 25 Januari 2024 tampak muram. Awan gelap menggantung seolah menambah beban di pundak Dina, seorang pegawai administrasi di sebuah sekolah negeri. Di layar laptopnya, pesan penting terpampang jelas:
“Batas akhir pengisian SKP: 26 Januari 2024, pukul 23.59 WIB.”
“Kenapa aku baru ingat sekarang?!” desah Dina sambil meremas rambutnya.
Beberapa hari terakhir, Dina tenggelam dalam tugas-tugas lain: mempersiapkan laporan keuangan sekolah, mengelola inventaris, hingga mendampingi kepala sekolah dalam rapat dinas. Pengisian SKP—yang awalnya dirasa sederhana—tertunda begitu saja hingga hampir habis waktu.
Pukul 19.00 malam itu, Dina membuka laptopnya dan mulai login ke aplikasi e-SKP. Namun, baru beberapa menit, ia menyadari bahwa beberapa dokumen pendukung untuk indikator kinerja belum diunggah. “Berarti aku harus pulang ke kantor!” pikirnya panik.
Di luar, hujan deras mulai mengguyur. Jalanan licin dan macet, tapi Dina tak punya pilihan. Ia mengenakan jas hujan, menghidupkan motor, dan bergegas menuju sekolah. Sepanjang jalan, ia hanya bisa berdoa agar tidak ada masalah tambahan.
Sesampainya di sekolah, suasana sepi. Hanya lampu depan gedung yang menyala, menambah kesan mencekam. Dina membuka pintu ruangannya dan segera mencari file dokumen di komputer kantor.
Setelah menemukan file yang dibutuhkan, Dina mentransfernya ke flashdisk. Namun, saat mencoba mencetak beberapa laporan, printer justru macet. Dina menatap printer itu dengan frustrasi. “Kenapa sekarang, sih?” keluhnya.
Ia membongkar printer dengan tangan gemetar, membersihkan kertas yang tersangkut, dan mencoba mencetak ulang. Kali ini berhasil. Tanpa membuang waktu, ia membawa semua berkas pulang untuk menyelesaikan pengisian SKP di rumah.
Pukul 22.00, Dina kembali ke rumahnya. Dengan tangan dingin, ia menyalakan laptop dan mulai mengisi data satu per satu. Namun, tantangan lain muncul. Aplikasi e-SKP berjalan lambat karena banyaknya pengguna yang mengakses di saat bersamaan. Setiap kali Dina mencoba menyimpan data, sistem menampilkan pesan error: “Server overload. Silakan coba beberapa saat lagi.”
Dina memandangi layar dengan putus asa. Waktu terus berjalan, sementara ia hanya bisa mencoba berkali-kali dengan harapan sistem kembali normal.
Pagi tanggal 26 Januari, Dina bangun lebih awal. Kali ini, ia berencana menyelesaikan semuanya di kantor, tempat jaringan internet lebih stabil. Sesampainya di sana, ia langsung menyalakan komputer dan mulai mengunggah data.
Namun, server e-SKP masih bermasalah. Dina tidak menyerah. Ia menghubungi rekan-rekannya untuk meminta saran. Salah satu temannya menyarankan untuk mengakses aplikasi di luar jam sibuk, yakni mendekati tengah malam.
Dina memutuskan mengikuti saran itu. Malam harinya, ia kembali mencoba. Pukul 23.30, sistem mulai berjalan lancar. Dina mengisi data dengan cepat dan teliti.
Pukul 23.58, ia akhirnya berhasil menekan tombol Submit. Layar menampilkan pesan: “Pengisian SKP berhasil disimpan. Terima kasih atas partisipasi Anda!”
Dina menghela napas lega. Ia melirik jam di dinding. Tepat pukul 23.59. Hampir saja semuanya berantakan, tetapi akhirnya ia berhasil.
Tahun ini, Dina belajar satu hal penting: jangan pernah menunda pekerjaan penting.
Demikian ceritanya
Semoga bermanfaat , #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menunda pekerjaan sama dengan menumpuk pekerjaan, semakin hari pekerjaan bertambah banyak. Salam sehat selalu.